PSKK BNSP Digelar di Politeknik Pariwisata Prima Internasional

PSKK BNSP Digelar di Politeknik Pariwisata Prima Internasional

CIREBON - Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) memberikan kepercayaan kepada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Nusantara sebagai pelaksana assessment Program Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) BNSP tahun 2021. Kegiatan ini digelar di Politeknik Pariwisata Prima Internasional, berlangsung selama dua hari.

Direktur Politeknik Pariwsata Prima Internasional, Dr Chondro Suryono menuturkan, sertifikasi ini diperuntukkan bagi mereka yang sudah bekerja di hotel, restoran, maupun kafe. Di tahun ini sudah digelar dua kali untuk Cirebon. Kali ini, Politeknik Pariwisata Prima Internasional ditunjuk sebagai tempat uji kompetensi karena telah memenuhi standar dari BNSP.

\"Kampus kami memiliki fasilitas yang memadai dengan standar internasional. Makanya ditunjuk sebagai tempat uji kompetensi PSKK BNSP,\" terangnya kemarin.

Pendidikan di Politeknik Pariwisata Prima Internasional tidak hanya lulus dengan mendapatkan ijazah saja. Namun saat ini ada Surat Pendamping Ijazah. Salah satunya melalui kompetensi ini. Mahasiswa harus memiliki sertifikat lembaga sertifikasi profesi. Tujuannya agar bisa bersaing di ASEAN, juga nasional karena ini merupakan bentuk dari kesepakatan bangsa-bangsa Asia Tenggara yang dijalankan bersama dalam dunia industri pariwisata khususnya. \"Sertifikat ini dibutuhkan agar kemampuan pekerja diakui,\" tegasnya.

Dalam kegiatan tersebut, diikuti 80 peserta yang berasal dari bidang front office, house keeping, serta food and beverag. Kegiatan yang menerapkan protokol kesehatan ini turut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon Drs Agus Suherman dan dihadiri langsung oleh Ketua Yayasan Prima Ardian Tana H Bambang Katjaswara, serta Kepala Bidang Pariwisata DKOKP Kota Cirebon Wandi Sofyan.

Kegiatan sertifikasi juga dipimpin langsung oleh Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata Nusantara, Diyan Putranto SE MM dan Ketua Skema Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata Nusantara Yenawaty Budirahardja Ssos CMHA CMTA-TQ.

Diharapkan, para peserta yang nantinya lulus dan mendapat sertifikat bisa mempertahankan kinerjanya dengan baik. \"Diharapkan, semua yang bekerja di bidang jasa harus punya sertifikat karena ini jadi bukti otentik saat akan bekerja di manapun,\" tukasnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata Nusantara, Diyan Putranto SE MM menuturkan, sertifikasi ini adalah bagian dari program pemerintah dalam penjaminan mutu kerja. LSP yang merupakan perpanjangan BSNP, memiliki tugas sebagai penjamin mutu terhadap standar kerja yang berefek pada kualitas kerja dari SDM Indonesia. Di mana, dalam hal ini, turut mengantisipasi dari MEA dengan kondisi perdangangan bebas.

\"Indonesia harus siap mempunyai SDM pariwisata yang berkompeten memiliki sertifikat, agar tidak perlu lagi ada tenaga asing di Indonesia,\" ungkapnya.

Pihaknya pun terbuka untuk melakukan kerja sama dalam penyelenggaraan program PSKK. Ke depan, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Politeknik Pariwisata Prima Internasional untuk sertifikasi mahasiswanya.

Di samping itu, Agus Suherman menyampaikan, Pemerintah Kota Cirebon melalui DKOKP mengucapkan terima kasih atas penyelenggaraan kegiatan sertifikasi profesi usaha kepariwisataan yang dilaksanakan oleh LSP Pariwisata Nusantara bekerja sama dengan Politeknik Pariwisata Prima Internasional.

\"Kegiatan ini merupakan lanjutan untuk mengakomodir antusias peserta yang begitu tinggi dan belum terfasilitasi di kegiatan sebelumnya,\" terangnya.

Wandi Sofyan berharap, kegiatan ini bisa bermanfaat sebagai sarana peningkatan SDM Usaha Kepariwisataan di Kota Cirebon. Dan semua peserta bisa lulus. \"SDM usaha kepariwisataan di kota Cirebon diharapkan lebih profesional dan berkualitas. Sehingga potensi pariwisata di Kota Cirebon lebih maju dan berkualitas,\" pungkasnya. (apr/opl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: