Eti Sebut Angka Penularan Covid-19 di Kota Cirebon Melandai, Vaksin dan Protokol 5M Tetap Jalan

Eti Sebut Angka Penularan Covid-19 di Kota Cirebon Melandai, Vaksin dan Protokol 5M Tetap Jalan

CIREBON – Berbagai kebijakan pemerintah dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi sudah disiapkan dan tengah dijalankan. Upaya percepatan penyediaan vaksin juga terus diupayakan sebagai bagian daru prioritas Indonesia Sehat.

Di Kota Cirebon, situasi angka pasien Covid-19 sudah mulai menurun. Pemerintah Kota Cirebon optimis perekomian berangsur kembali pulih seiring dengan program vaksinasi yang tengah berjalan.

“Situasi sudah mulai landai (penularan Covid-19). Ini cukup menggembirakan bagi tenaga medis. Apalagi kita kini tengah melakukan vaksin, harapannya setelah ini perekonomian kita pulih,” ujar Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati dalam Pertunjukkan Virtual Kesenian Tradisional Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (20/4).

Eti mengakui masih membutuhkan banyak stok ketersediaan vaksin untuk memastikan seluruh warga Cirebon mendapatkan vaksinasi. Pemerintah daerah menargetkan tahun 2021, seluruh warga Kota Cirebon sudah mendapatkan dua kali vaksinasi Covid-19.

“Kita harap warga bersabar, pasti semua divaksin, tunggu jadwalnya saja. Tahun ini, seluruh warga kita vaksin,” ujarnya.

Ia pun mengimbau agar warga tetap menjaga protokol kesehatan dan menerapkan 5M ketika berada di luar rumah kendati situasi penularan Covid-19 sudah melandai dan warga sudah mendapatkan vaksin.

Hoaks Lokal tentang Vaksin

Beredarnya informasi hoaks tentang vaksin juga terjadi di Kota Cirebon. Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Kota Cirebon, Ma’ruf Nuryasa mengatakan, dari awal pandemi Covid-19, sudah banyak sekali hoaks yang beredar yang sifatnya lokal, mencakup wilayah Cirebon dan sekitarnya.

Hoaks yang beredar di media sosial ini, misalnya disinformasi tentang Cirebon melakukan lockdown, penutupan pasar dan lain-lain. Terkait vaksin, ada juga hoaks yang menyebutkan warga cukup melakukan vaksin pertama saja, atau warga diminta menunggu vaksin tetes bagi yang takut divaksin suntik.

Menyikapi beredarnya hoaks lokal ini, pihak Dinas Kominfo dan Statistika telah memiliki Cirebon Cyber Hoaks untuk memonitor hoaks di media sosial yang kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Kalau informasi tidak benar skup lokal, kita segera klarifikasi. Memang beberapa hoaks yang beredar sempat buat warga geger. Makanya hati-hati dalam membaca berita-berita yang menyesatkan. Kuncinya saring sebelum sharing,” ujar Ma’ruf. (hsn/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: