Dampak Buruk Konsumsi Santan Berlebihan

Dampak Buruk Konsumsi Santan Berlebihan

SAAT Hari Raya Idul Fitri seperti sekarang, memang sulit untuk menghindar dari makanan bersantan. Sebut saja opor ayam, gulai daging sapi, atau pun rendang. Kebanyakan orang juga menjadikan momen tersebut sebagai ajang balas dendam untuk menikmati makanan Lebaran sepuasnya setelah berpuasa sebulan penuh, tanpa memedulikan bahayanya.

Menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons dilansir dari KlikDokter, Rabu (12/5), makanan bersantan yang dikonsumsi secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan tubuh Anda. \"Santan, terutama yang rendah lemak, hanya boleh dikonsumsi sebanyak satu atau dua porsi dalam waktu seminggu,\" ujar dr. Jesslyn.

Bahaya konsumsi makanan bersantan berlebihan dapat menimbulkan penyakit. Hal ini berkaitan dengan berbagai kandungan di dalamnya yang memang tidak baik untuk kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak. Dalam 240 gram santan mengandung 554 kalori energi, 5 gram protein, 13 gram karbohidrat, 5 gram serat, dan 57 gram lemak (51 gram lemak jenuh).

Berikut beberapa dampak buruk akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan bersantan saat lebaran:

1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Bahaya konsumsi makanan bersantan berlebihan saat lebaran ini mungkin sudah dipahami kebanyakan orang, yaitu meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Namun, tidak sedikit orang menyepelakannya.

Setiap 300 ml santan kaya akan lemak jenuh yang mengandung hampir 90 persen dari total kebutuhan dalam sehari. Begitu juga dengan seporsi kelapa kering yang biasa digunakan sebagai bumbu rendang dan serundeng. Bahkan, secangkir kelapa kering memiliki lemak jenuh lebih dari 100 persen batas atas yang disarankan

Konsumsi santan yang berlebih dalam makanan dapat meningkatkan LDL atau kolesterol jahat dalam darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Hal ini disebabkan oleh lemak atau kolesterol jahat yang membuat timbunan plak dan menyumbat pembuluh darah.

2. Meningkatkan kadar kolesterol dalam darah

Setiap 300 ml santan kaya akan lemak jenuh yang mengandung hampir 90 persen dari total kebutuhan dalam sehari. Begitu juga dengan seporsi kelapa kering yang biasa digunakan sebagai bumbu rendang dan serundeng. Bahkan, secangkir kelapa kering memiliki lemak jenuh lebih dari 100 persen batas atas yang disarankan.

Konsumsi santan yang berlebih dalam makanan dapat meningkatkan LDL atau kolesterol jahat dalam darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Hal ini disebabkan oleh lemak atau kolesterol jahat yang membuat timbunan plak dan menyumbat pembuluh darah Anda.

3. Peningkatan gas dan asam lambung

Mengonsumsi makanan bersantan dalam jumlah besar dapat meningkatkan produksi gas dan membuat perut terasa penuh, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan. Terlebih lagi ketika perut dalam keadaan kosong saat menjalankan ibadah puasa, hendaknya hindari makanan yang bersantan dan mulailah dengan minuman manis terlebih dahulu.

Perut yang kosong, tapi sudah dimasuki santan dapat mempersulit lambung mencerna makanan lain, sehingga akan timbul rasa nyeri pada lambung dan memicu peningkatan asam lambung secara tiba-tiba. Kondisi ini dapat menjadikan faktor pencetus munculnya penyakit mag atau gastritis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: