Budaya Rujak Pare

Budaya Rujak Pare

Itu, menurut Fatia, merupakan hasil pertemuan tokoh-tokoh pejuang hak wanita dengan Presiden B.J. Habibie.

\"Presiden Habibie menyatakan percaya 100 persen adanya pemerkosaan pada wanita-wanita Tionghoa di peristiwa Mei,\" ujar Fatia.

Fatia memang termasuk yang tetap memperjuangkan tiga hal untuk peristiwa Mei 1998: kebenaran, penegakan keadilan, dan rehabilitasi. Tapi dia juga menganggap ide rujak pare dan sambal jombrang dari Semarang itu ide yang sangat baik. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: