Perilaku Caring Perawat pada Pasien Covid-19 Di Ruang Isolasi

Perilaku Caring Perawat pada Pasien Covid-19 Di Ruang Isolasi

Siap sedia memenuhi kebutuhan pasien merupakan satu dari sepuluh faktor kuratif caring. Perawat yang sensitif akan mengetahui kebutuhan pasien walaupun pasien belum mengungkapkannya, baik karena segan maupun karena sebab lainnya.

Memberi motivasi kepada pasien dalam memberikan pelayanan

Pasien akan tumbuh motivasinya apabila ada dukungan dari orang-orang disekitarnya, termasuk perawat. Motivasi pasien seringkali bersifat fisik. Pasien dengan perubahan fungsi fisik mungkin termotivasi untuk mencapai kesembuhan. Pasien yang termotivasi akan tertarik untuk mempertahankan atau meningkatkan kondisi kesehatannya, dengan memberikan kerjasama yang baik dalam tindakan keperawatan yang diterimanya, sehingga pasien akan patuh dan taat dalam tindakan dan pengobatan yang dijalaninya (Potter & Perry, 2013). Pernyataan teori ini menunjukan betapa pentingnya dukungan yang diberikan perawat. Caring juga dikemukakan sebagai cara yang memiliki makna,

dimana perawat dalam setiap melakukan intervensi kepada pasien selalu memberikan motivasi untuk mencapai kesembuhan. Perawat menunjukkan perilaku caring dengan memberikan motivasi kepada pasien. Kepala ruangan dan ketua tim sebagai manajer lini pertama perlu memberidukungan bagi para perawat untuk selalu memberikan motivasi dengan jalan menciptakan situasi dan kondisi lingkungan kerja yang kondusif.

Begitu pula ketika merawat pasien Covid-19, perawat harus tetap memberikan motivasi pada pasien, seperti mengingatkan untuk selalu bersikap tenang, jangan stres, berpikir positif, selalu berdoa dan bersyukur. Perawat juga tetap memberikan semangat untuk sembuh, memberikan edukasi bahwa penyakit akan sembuh dan keluarga menunggu dirumah, mengajak pasien untuk semangat dan berjuang melawan Covid-19.

Sikap empati terhadap pasien dan keluarga

Perawat menunjukkan sikap empatinya terhadap pasien dan keluarga dengan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh pasien. Rasa empati ditunjukkan dengan memahami apa yang dirasakan pasien dan selalu bersedia mendengarkan keluh kesah pasien. Sikap yang terbuka dan jujur akan menunjukkan rasa empati yang dapat diekspresikan dengan bahasa tubuh, ucapan, tekanan suara, sikap terbuka, ekspresi wajah dan lain-lain. Perawat yang mempunyai karakteristik demikian akan lebih banyak sabar dan empati serta bertanggung jawab dalam melayani pasien.

Bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan pasien

Menurut Mcdaniel dalam Watson (2012), perilaku caring mempunyai tiga hal yang tidak dapat dipisahkan yaitu perhatian, tanggung jawab, dan dilakukan dengan iklas. Sikap caring juga akan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap perawat dan mengurangi kecemasan pasien.   Kedua hal tersebut dapat memperkuat mekanisme koping pasien sehingga dapat memaksimalkan proses penyembuhan.  Kunci dari kualitas pelayanan asuhan keperawatan adalah perhatian, empati dan kepedulian perawat. Aktifitas yang menunjukkan Caring Perawat.

SARAN

Perawat perlu meningkatkan perilaku caring pada setiap faktor kuratif, sehingga diharapkan dapat menjadi dasar dalam membentuk pedoman perilaku caring perawat dan pedoman pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien. Semangat caring harus selalu dihidupkan dalam diriperawat, hal ini perlu didukung dengan upaya pihak manajemen dalam meningkatkan kesehatan fisik, mental dan spiritual perawat sehingga perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan dengan profesional.

Oleh Yopi HanjoyoS.Kep, Ners.

Kepala Ruang ICU Isolasi Covid

Rumah Sakit Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: