Cengkok Oye
Menurut Jungkung, sampai sekarang sudah sekitar 50 lakon yang diunggah ke YouTube. Dengan penonton paling banyak 20.000an.
Jungkung juga ikut ke Jakarta. Ia berada dalam satu Alphard dengan Pak Mantep dan istri.
Pentas itu selesai jam 03.00. Langsung kembali ke Karanganyar. Naik mobil yang sama. Dengan penumpang yang sama. Cepat sekali. Jam 10.00 sudah tiba di Karanganyar.
Sejak itu Pak Mantep tidak lagi oye. Sesak napas. Badan meriang.
Namun, masih ada satu pentas lagi. Di rumahnya sendiri di Karangpandan, Karanganyar.
Di pendapanya yang luas. Dengan lakon Srikandi Senopati. Itulah pentas tanpa menonton. Pentas live streaming. Untuk penggemar Pak Mantep yang ratusan ribu di seantero Indonesia.
\"Saya tidak ikut di pentas live streaming itu. Saya sendiri live streaming dari rumah saya di Sragen,\" ujar Medhot Sudarsosno, anak sulung Pak Mantep.
Saya telepon Medhot kemarin sore. Saya mengucapkan duka cita. Juga wawancara untuk tulisan ini.
Medhot adalah anak tunggal dari istri yang pertama. \"Bapak saya kan kawin delapan kali. Saya punya lima adik dari istri-istri berikutnya,\" ujar Medhot.
Meski Medhot tinggal di Sragen, tetapi Sragen yang paling Selatan. Beda kabupaten, tetapi secara geografis tidak jauh dari Karangpandan. Hanya 20 Km.
Setelah live streaming itu kondisi Pak Mantep terus menurun.
Melihat kondisi Covid yang gawat Pak Mantep pilih dirawat di rumah.
\"Pak Untung Wiyono yang minta bapak dan ibu di-swab. Lalu dikirim petugas. Ternyata positif Covid,\" ujar Medhot.
Untung adalah Bupati Sragen yang sangat terkenal prestasi pembangunannya. Medhot bersahabat dengannya.
Hari Kamis sejumlah tabung oksigen didatangkan ke rumah. Habis tiga tabung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: