Rencana Kota Cirebon Tangani Kasus Covid-19, Bantuan Nakes dan Calon Dokter dari 12 Perguruan Tinggi

Rencana Kota Cirebon Tangani Kasus Covid-19, Bantuan Nakes dan Calon Dokter dari 12 Perguruan Tinggi

CIREBON – Pemerintah Kota Cirebon tengah berupaya mengendalikan lonjakan kasus covid 19. Baik menambah ruang isolasi hingga melibatkan mahasiswa dari sekolah kesehatan maupun perguruan tinggi.

Pasalnya, hingga saat ini jumlah pasien positif covid-19 aktif atau dalam perawatan telah mencapai 1.850 (data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19, Rabu, 14 Juli 2021).

Adapun tambahan ruang isolasi pasien covid-19 akan ditempatkan di lokasi sebagai berikut:

  • Isolasi Hotel Ono’s
  • Isolasi terpusat di tiap kecamatan
  • Isolasi Hotel Langensari
  • Isolasi Gedung BKKBN
  • Mengoperasikan kembali IGD lama di RSD Gunung Jati

Sedangkanbantuan tenaga kesehatan juga akan didatangkan dari sejumlah perguruan tinggi dan sekolah kesehatan, diantaranya:

  • Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ)
  • STIKes Mahardika Cirebon
  • STIKes Muhammadiyah Kota Cirebon
  • STIKes Ahmad Dahlan Cirebon
  • Poltekkes Tasikmalaya Kampus Cirebon
  • Sejumlah perguruan tinggi kesehatan dan keperawatan lainnya

Kepala Dinkes Kota Cirebon, dr Edy Sugiarto MKes mengatakan, total ada 12 perguruan tinggi yang akan dilibatkan untuk memenuhi kebutuhan nakes.

“Mereka sudah setuju. Kita tinggal menyiapkan APD dan tempat karantinanya. Karena mereka kerja 12 hari melayani pasien Covid-19 setiap hari. Jadi tiap selesai harus dites dan dikarantina. Kemungkinan memakai Hotel Langensari lagi,” katanya.

Edy menjelaskan, kebutuhan nakes di masing-masing tempat isolasi masih mencapai 6 orang.

Rencananya Pemkota Cirebon akan menyiapkan 6 titik lokasi baru ditambah dengan 1 titik lokasi Hotel Ono’s.

Sehingga kurang lebih harus disiapkan 108 tenaga kesehatan untuk seluruh titik.

“Kita butuh 3 shift dengan masing-masing shift ada 1 dokter, 1 sopir, 2 para medis, dan 2 umum. Jadi tinggal kalikan tiga saja. Sekitar 108 nakes,” katanya.

Kapasitas ruang isolasi tersebut, masing-masing 100 pasien.

Sementara itu, Sekda Kota Cirebon Drs H Agus Mulyadi MSi mengungkapkan bahwa pihaknya dengan Dinkes Kota Cirebon sudah mendata beberapa tenaga kesehatan.

Terutama yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi dan sekolah kesehatan yang ada di Cirebon. Serta, didapatkan banyak variasi dari masing-masing perguruan tinggi atau sekolah kesehatan.

“Banyak variannya. Dokter bisa dari FK UGJ, baik yang sudah lulus pendidikan maupun pendidikan profesi untuk pendampingan isolasi di masyarakat. Calon dokter mudanya sudah siap,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: