Dapur Umum untuk Pasien Isoman di Kota Cirebon, Siapkan Anggaran Rp200 Juta

Dapur Umum untuk Pasien Isoman di Kota Cirebon, Siapkan Anggaran Rp200 Juta

CIREBON- Untuk penyiapan dapur umum untuk warga yang menjalani isolasi mandiri (Isoman), Pemerintah Kota Cirebon mengalokasikan anggaran Rp200 juta. Anggaran tersebut bersumber dari belanja tidak terduga (BTT).

Walikota Drs Nashrudin Azis SH kepada radar seusai melantik komisi informasi di ruang Kanigaran Jumat (16/7) mengakui Pemerintah kota saat ini sedang menyiapkan dapir umum untuk masyarakat isoman di rumah masing masing.

Pemerintah daerah, kata walikota, telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 juta untuk mensupport dapur Umum dalam menyuplai kebutuhan makanan ke rumah rumah warga yang menjalani isoman.

“Pemerintah daerah mengalokasikan Rp200 juta untuk mendukung dapur umum bersumber dana BTT,” ujarnya.

Lebih jauh walikota menjelaskan, sejak memberlakukan PPKM Darurat bukan saja yang dipikirkan hanya penyekatan atau membatasi pergerakan, tapi sejak Pemda melaksanakan PPKM darurat kami memikirkan bagaimana masyarakat kita yang menjalani isolasi mandiri karena terpapar covid 19 bisa diurus.

Karena Ada empat kelas yakni OTG, gejala ringan, gejala sedang dan berat. Ringan ditangani obat obat anti virus dan gizi ditangani walaupun masih banyak yang belum ditangani. Setidaknya Rumah sakit saat ini penuh sesak.

Untuk itu, Yang harus kita pikirkan bersama adalah gejala ringan dan OTG, kota Cirebon masih membutuhkan tempat baru, dan bisa membuat tempat baru untuk bisa menampung. “Kita pikirkan OTG yang berada di rumah masing- maisng dan inilah menjadi perhatian,” ujarnya.

Dan mereka yang menjalani isolasi mandiri, kata Azis, ada yang tidak punya penghasilan tetap atau pendapatannya harian, dan Ini yang kita perhatikan jika OTG keluar mencari nafkah maka bisa menularkan, saat ini kalau ada 5 orang satu diantaranya positif.

Azis menegaskan, APBD kota Cirebon terkuras dan tidak memungkinkan membuat dapur umum di kecamatan dan kelurahan, sehingga kami instruksikan dinsos mengeluarkan stok yang ada dan itupun masih jauh dari kebutuhan.

\"Kita tidak tahu sampai kapan covid ini akan selesai. Untuk itu Kita akan berusaha sekuat tenaga menangani OTG dan ber gejala ringan. Terkait Keterlambatan pembukaan dapur umum, menurut walikota, ini semata mata bukan belum selesai datanya, datanya hari ini sudah lengkap,\" katanya.

Proses oengumpulan data karena keterbatasan logistik sehingga mesti menggunakan sistem prioritas. Bahkan sudah minta di Dinkes menyampaikan ke kecamatan dan kelurahan agar makanan siap saji akurat dan tidak nyasar.

“Idealnya semua saya kasih makan, dengan keterbatasan dana, maka sistem prioritas dalam memberikan makanan tersebut,” tegasnya.

Ketua Harian Satgas penanggulangan covid 19 kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSI menjelaskan untuk data penerima makanan dari dapur umum sudah masuk dari kecamatan kecamatan ke satgas covid-19.

Dinsos sudah bisa mulai membuka dapur umum. Begitu juga untuk kebutuhan dukungan logistik, kata Gus Mul, sudah rapat dan bersumber dari BTT untuk dinsos sekitar Rp200 juta, tentu saja pemkot juga dengan tangan terbuka menunggu donasi masyarakat melalui dapur umum. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: