Mutasi Langsung Menuai Kritik DPRD
Cecep: Ini Sama Saja dengan Era Subardi KESAMBI- Mutasi perdana pemerintahan Ano Sutrisno-Nasrudin Azis yang digelar di Gedung Korpri, kemarin, langsung menuai kritik dari wakil rakyat. Tukar tempat pejabat eselon II yang dilakukan Ano-Azis, dinilai tak beda jauh dengan era Wali Kota Subardi. “Ini sih sama saja dengan eranya Subardi, seremoni dan tidak ada nilai lebih. Justru pro perubahan yang diagungkan selama ini tidak muncul di dalam mutasi,” kritik Ketua Fraksi Partai Demokrat, Cecep Suhardiman SH MH. Tak hanya itu, Cecep juga mengkritik lokasi pelaksanaan mutasi. Menggelar mutasi di Gedung Korpri, kata Cecep, adalah hal yang sama yang biasa dilakukan Subardi kala itu. “Dan yang membuat heran, mereka yang baru kena mutasi, sekarang kena mutasi lagi. Gimana melakukan tugas maksimal kalau baru menjabat, dimutasi lagi,” tandasnya. Kritik juga datang dari internal PNS. Salah satu pejabat eselon III mengeluhkan staf-stafnya yang merupakan pejabat eselon IV, dimutasi tanpa sepengetahuan dirinya. Dia mengaku kaget begitu mengetahui anak buahnya menerima surat undangan pelantikan, tapi dirinya sebagai pemegang tertinggi di isntitusinya justru tak menerima pemberitahuan. “Kaget saya Mas, anak buah saya malah kena mutasi semua. Mending kalau promosi, tapi ini hanya geser tempat saja,” kata pejabat eselon III yang terlihat kecewa itu. Sementara itu, dari daftar nama yang terkena mutasi antara lain Ir Eddy Krisnowanto MM menjadi Inspektur di Inspektorat. Eddy yang 7 tahun menjadi kepala dinas kebersihan dan pertamanan (DKP) itu digantikan oleh Drs Sumanto (awalnya inspektur). Artinya, keduanya hanya bertukar posisi. Sementara, Ir H Vicky Sunarya yang semula menjabat Kepala Dinas Keluatan Perikanan Peternakan dan Pertanian (DKP3), menempati pos baru sebagai kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP). Pos yang ditinggalkan Vicky ditempati drh Hj Maharani Dewi yang sebelumnya kepala bagian administrasi pembangunan. Maharani mendapatkan promosi jabatan. Sementara Sutisna didefinitifkan menjadi sekwan. Pejabat lain di antara Ir Agung Sedijono yang semula kabid Pertanian DKP3, digeser menjadi kepala kantor lingkungan hidup, Candra Bima yang awalnya kabag persidangan setwan, digeser mengisi kursi kabag Perundang-undangan setwan yang ditinggalkan Sutisna yang promosi menjadi sekwan. Kemudian Joko Murwanto yang awalnya kasubag risalah dan humas setwan mendapatkan promosi menjadi sekmat Pekalipan, posisi Joko digantikan Asep Sumarto SAP. Uung Abdul Syukur dari kabag umum setwan bergeser menjadi kabag persidangan menggantikan Candra Bima. Yang mengejutkan justru Kadini yang hampir selalu mengalami mutasi. Sebelumnya kepala kantor lingkungan hidup, dia kini digeser mengisi kursi kabag perlengkapan menggantikan Abdul Syukur yang bergeser menjadi kabag administrasi pembangunan. Tidak hanya itu tersangka dugaan korupsi bronjong gate, Kabid SDA Dinas PUESDM Alan Sulaeman ST digeser menjadi kabid perhubungan udara dan laut dishubinfokom. Di kalangan kepala sekolah juga terjadi pergeseran. Tusman MPd yang sebelumnya kepsek SMPN I digeser menjadi pengawas di disdik, posisi Tusman digantikan oleh Karnadi SPd MHum. Kamid SPd yang awalnya kepsek SMPN 18 digeser ke SMPN 10. Drs Wirsyad Yuniuswoyo MPd yang sebelumnya kepsek SMAN 4 menjadi pengawas, Drs Totong Muslihat MM yang awalnya kepsek SMAN 6 digeser menjadi kepsek SMAN 1 menggantikan Drs H Muchtar yang menjadi pengawas disdik. Sutadi yang menjabat kepsek SMKN I Cirebon digeser menjadi pengawas. Yang mengherankan, ada kepsek yang dipindah ke SMK Muhammadiyah yakni Drs Castra Sukandar, dan Drs Dedi Supriyadi menjabat kepala SMK Al Hidayah. Hj Yetty Herdaniati SPd kepala SMPN 10 yang juga istri kepala Dinas PUESDM DR H Wahyo, digeser menjadi pengawas. (abd)
- Ir Eddy Krisnowanto MM
- Drs Sumanto
- Ir H Vicky Sunarya
- Drh Hj Maharani Dewi
- Drs Sutisna MSi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: