Bupati Belum Terima Aduan Keberadaan Pasar Ayam

    *Satpol PP Diminta Tertibkan Pedagang Pasar Ayam SUMBER- Pengaduan sejumlah sekolah yang berlokasi di sekitar pasar ayam Weru, ternyata tak sampai telinga Bupati Drs H Dedi Supardi MM. Bupati mengaku, selama ini pihaknya tidak pernah menerima keluhan maupun aduan terkait kumuhnya pasar ayam. Namun, melihat kondisi pasar ayam yang kian semrawut, mestinya Satuan Polisi Pamong Praja punya inisiatif melakukan penertiban. Apalagi, siswa yang bersekolah di kawasan tersebut mengeluhkan suara bising dan bau kotoran serta bangkai hewan. “Selama ini belum ada keluhan atau aduan. Tapi memang betul lokasi pasar ayam adanya di tenga-tengah lingkungan pendidikan. Ini kewenangan Satpol PP, saya minta untuk melakukan penertiban,” ujar dia, kepada Radar, Senin (9/9). Bupati berpendapat, transaksi jual beli hewan peliharaan di pasar ayam sudah tidak layak dilakukan di jalanan sempit dan padat. Apalagi, belakangan pasar ayam makin ramai pengunjungnya. Wajar saja bila masyarakat dan pemangku pendidikan di lingkungan setempat menginginkan agar pasar ayam segera direlokasi. Sayangnya, aspirasi untuk relokasi pasar ayam diakui Dedi sulit direalisasikan di penghujung masa jabatannya. Dia berharap, bupati yang akan datang memberi prioritas terhadap persoalan ini. “Kalau tahun ini tidak mungin, apalagi saya mau purnabakti. Mungkin akan diupayakan pada bupati mendatang,” katanya. Alumnus MAN Cirebon I, Afif Rivai meyampaikan, tidak selayaknya pasar ayam berada di tengah-tengah lingkungan pendidikan. Apalagi kondisi ini sudah puluhan tahun lamanya. Ia meminta agar pihak Pemerintah Kecamatan Weru, Pemerintah Desa Weru Lor dan instansi terkait segera merelokasi pasar ayam. “Kondisi ini sudah sangat mengenaskan, bukan setahun dua tahun tapi sudah puluhan tahun. Memang betul, selain mengganggu KBM (kegiatan belajar mengajar) juga menimbulkan bau. Kondisi ini jangan terus-terusan dibiarkan, pemerintah segera ambil solusi untuk merelokasinya,” tegasnya. (via)

Sumber: