Pertumbuhan Ekonomi Tergantung Pengendalian Kasus Covid-19
Untuk mengantisipasi situasi pandemi, maka Pemerintah menyiapkan tambahan kebutuhan anggaran melalui pengalokasian untuk Program PEN 2022, yang akan fokus untuk kebutuhan Penanganan Kesehatan sebesar Rp 148,1 Triliun dan kebutuhan anggaran untuk Perlindungan Masyarakat sebesar Rp 153,7 Triliun dengan rincian sebagai berikut:
Penanganan Kesehatan (Rp 148,1 Triliun) Perlindungan Masyarakat (Rp 153,7 Triliun) - Testing, Tracing, Treatment Rp 4,5 Triliun
- Perawatan Pasien COVID-19 Rp 14,9 Triliun (250 ribu pasien dirawat dengan cost - sharing BPJS 15%)
- Obat COVID-19 Rp 1 Triliun (4 juta paket)
- Insentif Nakes (12 bulan) : Pusat Rp 6,4 Triliun dan Daerah Rp 6,1 Triliun
- Vaksinasi dengan anggaran pengadaan sebesar Rp 38,44 Triliun
- Insentif Perpajakan Vaksin Rp 2,4 Triliun
- Penanganan Kesehatan Lainnya di Daerah Rp 26,2 Triliun
- Antisipasi Kesehatan Lainnya Rp 38,7 Triliun (a.l. perluasan klaim pasien 650 ribu dengan cost sharing BPJS 15%.- PKH untuk 10 juta KPM Rp 28,7 Triliun
- Kartu Sembako untuk 18,8 juta KPM Rp 45,1 Triliun
- Kartu Prakerja Rp 11,0 Triliun
- Dukungan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Rp 5,6 Triliun
- BLT Desa Rp 27,2 Triliun
- Cadangan Perluasan Rp 36,16 Triliun:
- Bansos tunai untuk 10 juta KPM Rp 12,02 Triliun (6 bulan @Rp 200 ribu)
- Kartu sembako PPKM untuk 5,9 juta KPM Rp 7,1 Triliun (6 bulan @Rp 200 ribu)
- Bantuan kuota internet untuk 38,1 juta siswa dan pendidik Rp 8,1 Triliun (6 bulan)
- Cadangan Perlinmas Rp9,0 Triliun
(ekon)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: