Tiongkok Minta WHO Selidiki Lab AS, Soal Asal Usul Covid-19
TIONGKOK membalas AS. Mereka menyurati Sekjen Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. WHO diminta menyelidiki laboratorium milik Institut Penelitian Medis Angkatan Darat AS untuk Penyakit Menular (USAMRIID) di Fort Detrick, Maryland, dan University of North Carolina (UNC).
Surat itu dikirim Duta Besar Tiongkok untuk PBB Chen Xu sebagai respons atas tudingan AS bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 muncul dari kebocoran lab di Wuhan.
”Jika beberapa pihak berpandangan bahwa hipotesis kebocoran lab masih terbuka, maka laboratorium seperti Fort Detrick dan yang ada di UNC juga harus diselidiki secara transparan.” Demikian penggalan surat Chen, seperti dikutip Global Times.
Bukan hanya itu, Tiongkok meminta akses penuh terhadap penyelidikan WHO di laboratorium berpengamanan tingkat tinggi milik militer tersebut. Chen juga menyertakan surat yang berisi tanda tangan 25 juta penduduk Tiongkok berupa desakan penyelidikan di lab Fort Detrick.
Rabu (25/8), Dirjen Departemen Kontrol Senjata di Kementerian Luar Negeri Tiongkok Fu Cong mengungkapkan beberapa misteri yang menyelimuti dua lab di USAMRIID dan UNC. Fu menuturkan, Fort Detrick merupakan pusat kegiatan bio-militer AS. USAMRIID dikenal sebagai pusat eksperimen tergelap pemerintah AS. Mereka bekerja sama dengan tim Ralph Baric dari UNC untuk menerbitkan makalah penelitian. Hasilnya menunjukkan, pada awal 2003, dua lembaga itu sudah memiliki kemampuan untuk menyintesis dan memodifikasi virus korona yang terkait SARS. AS dituding memiliki lebih dari 200 lab biomedis di berbagai penjuru dunia.
”Hanya militer AS yang membangun begitu banyak laboratorium biomedis di seluruh dunia. Apa tujuan mereka? Apakah mereka memiliki agenda tersembunyi?” tanya Fu.
Hingga kini, AS memang masih menuding Tiongkok sebagai dalang di balik pandemi yang melumpuhkan sistem kesehatan global. Versi AS, ada kebocoran di laboratorium virus di Wuhan. Di kota itulah virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 kali pertama ditemukan. Virus itu telah menginfeksi 214,9 juta penduduk dunia dan menewaskan 4,5 juta orang. Di sisi lain, Tiongkok beberapa kali menuding pihak lain sebagai penyebab pandemi.
Dominic Dwyer, anggota penelitian gabungan untuk penyelidikan asal usul Covid-19 yang dibentuk WHO, menyebut kampanye disinformasi Tiongkok sudah berlebihan. Menurut peneliti asal Australia itu, tidak masuk akal jika virus tersebut berasal dari Fort Detrick.
”Jika mereka (Tiongkok, Red) punya buktinya, dari dinas intelijen mereka sendiri, bagus, mari kita teliti. Tapi, (buktinya) tidak ada,” ujar Dwyer kepada The Australian.(jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: