Gara-gara Kapal Selam, Prancis Tarik Dubesnya dari AS dan Australia

Gara-gara Kapal Selam, Prancis Tarik Dubesnya dari AS dan Australia

Akan tetapi, ketika menanggapi sebuah pertanyaan, dia mengatakan tentu saja Prancis tetap menjadi sekutu yang berharga. “Saya benar-benar mengerti kekecewaan itu,” katanya.

“Tugas saya adalah bekerja sekeras yang saya bisa untuk memastikan bahwa mereka memahami nilai yang kami tempatkan pada peran yang mereka mainkan dan memahami nilai yang kami tempatkan pada hubungan bilateral dan upaya yang ingin kami terus lakukan bersama,” ungkapnya.

Ketegangan hubungan di antara sekutu-sekutu lama itu terjadi ketika Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya mencari dukungan lebih luas di Asia dan Pasifik di tengah kekhawatiran soal peningkatan pengaruh Tiongkok yang semakin agresif. Prancis akan mengambil alih kepresidenan Uni Eropa seraya berjanji mengupayakan kesepakatan perdagangan dengan Taiwan serta mengerahkan lebih banyak kapal untuk menjaga rute laut tetap terbuka.

Pierre Morcos, peneliti tamu pada lembaga kajian Center for Strategic and International Studies di Washington, menyebut langkah Prancis itu sebagai hal bersejarah.

“Kata-kata meyakinkan seperti yang terdengar dari Menlu Blinken tidak cukup untuk Paris, terutama setelah pihak berwenang Prancis mengetahui bahwa proses pembuatan perjanjian itu berlangsung selama berbulan-bulan,” bebernya. (ant/jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: