Biden Tanggapi Pernyataan Sekjen PBB

Biden Tanggapi Pernyataan Sekjen PBB

PRESIDEN AS Joe Biden menyinggung soal adanya negara kuat yang berusaha menggunakan kekuatan ekonomi , teknologi dan militernya untuk menekan negara yang lebih lemah.

Hal itu dia sampaikan saat menyampaikan pidatonya dalam sidang umum PBB di New York, Selasa (21/9).

Biden kemudian menyinggung soal serangan peretas yang membahayakan negaranya dan negara lain serta bertekad akan meningkatkan kemampuan menangkal serangan di dunia maya tersebut.

Dia juga ingin meninjau kembali aturan perdagangan global demi pertumbuhan ekonomi bersama dan menguntungkan semua negara .  Mantan Wakil Presiden AS itu tegas akan melawan upaya manipulasi perdagangan global yang menguntungkan satu negara dan merugikan negara lainnya.

\"Kita semua punya hak dan kesempatan untuk bersaing secara adil,\" cetus Biden dikutip dari chanel Youtube The Telegraph.

Secara spesifik dia menyebut soal ancaman prinsip kebebasan navigasi di kawasan laut pasifik dan kepatuhan terhadap konvensi PBB soal pengendalian senjata nuklir.

Dia meminta negara-negara maju dan negara negara berkembang untuk meningkatkan komitmen mengedepankan solusi damai dalam mengatasi perbedaan kepentingan.

\"Semua negara punya kewajiban untuk berhati-hati dalam mengelola huubungan mereka agar tidak merubah persaingan menjadi sebuah konflik,\" ujar Biden.

Dikutip dari Berita Politik RMOLJabar masih kata Biden, Amerika serikat akan jadi yang terdepan dalam menghormati nilai-nilai yang telah disepakati. 

\"Kami akan membela sekutu dan dan negara sahabat dalam menentang upaya negara yang lebih kuat mendominasi negara yang lemah. Baik dengan cara-cara kekerasan, tekanan ekonomi, mengeksploitasi teknologi atau menyebarkan disinformasi,\" ucapya.

Biden mengajak negara-negara yang tergabung aliansi dengan AS untuk bersatu melawan negara yang suka menindas, tanpa secara spesifik menyebut negaranya.

\"Tapi kami tegaskan kembali, kami tidak berusaha memulai perang dingin baru yang membuat dunia terbelah secara kaku,\" tandasnya.

Biden menambahkan bahwa AS siap bekerjasama dengan negara manapun yang mengedepankan perdamaian meskipun negaranya memiliki ketidaksepahaman yang intens dengan begara tersebut(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: