Dirjen Paud Dikdasmen Klarifikasi Data Klaster Covid-19 PTM di Sekolah

Dirjen Paud Dikdasmen Klarifikasi Data Klaster Covid-19 PTM di Sekolah

CIREBON - Dirjen Paud dan Dikdasmes Kemendibud Ristekdikti, Jumeri menyampaikan klarifikasi terkait mispersepsi data yang terjadi terkait dengan klaster covid 19 PTM di sekolah.

Seperti diketahui, data yang beredar disebutkan tedapat 1.926 klaster covid-19 di sekolah karena PTM. Jumeri menyampaikan, perlu diluruskan dan diklarifikasi mispersepsi yang terjadi.

\"Ada empat miskonsepsi terkait isu klaster PTM terbatas,\" kata Jumeri, dalam jumpa pers virtual yang diikuti radarcirebon.com, Jumat (24/9/2021).

Dipaparkan Jumeri, mispersepsi yang dimaksud adalah, pertama, angka 2,8 persen satuan pendidikan yang dipublikasikan bukanlah data klaster covid-19.

Tetapi data yang menunjukkan satuan pendidikan melaporkan bahwa di sekolah ada yang tertular covid-19. Dan belum tentu, data itu adalah sekolah yang melaksanakan PTM. Ada juga yang masih PJJ.

\"Kita meminta laporan kepada sekolah. Apakah ada data, sekolah yang warganya terkena covid-19,\" katanya.

Maka, kata dia, ada lebih dari 97 persen sekolah yang tidak ada warganya tertular covid-19.

Kedua, belum tentu penularan covid-19 di satuan pendidikan yang melaksanakan PTM. Sebab, laporan yang masuk 46 ribu, baik sudah PTM maupun belum PTM.

Ketiga, angka satuan pendidikan 2,8 persen bukanlah akumulasi dari satu bulan terakhir. Atau akumulasi saat PTM terbatas. Itu adalah akumulasi sejak Juli tahun 2020.

Keempat, data yang beredar mengenai jumlah siswa sebanyak 15 ribu, data tesebut masih belum diverifikasi. Sehingga banyak ditemukan kesalahan-salahan.

\"Misalnya ada input data dari sekolah, jumlah guru yang positif lebih banyak dari jumlah guru yang ada di sekolah tersebut,\" tuturnya.

Ada juga sekolah yang melaporkan keluarga warga sekolah terpapar covid-19. Padahal bukan klaster. Kemudian ada juga ada satu kasus, tetapi disebut klaster.

Berita berlanjut di halaman berikutnya...

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: