Gegara Minum Ivermectin, Warga Singapura Dilarikan ke RS

Gegara Minum Ivermectin, Warga Singapura Dilarikan ke RS

KASUS Covid-19 di Singapura sedang melonjak. Hal itu membuat warga di sana panik dan berusaha melindungi dirinya. Tapi, bukan dengan vaksin, tetapi dengan obat Ivermectin dengan harapan bisa mencegah Covid-19. Seperti yang dilakukan oleh Wong Lee Tak. Hanya saja, dia justru dilarikan ke rumah sakit.

Perempuan 65 tahun itu jatuh sakit parah dan dirawat di rumah sakit setelah meminum obat antiparasit atas desakan teman-temannya untuk melindungi dirinya dari Covid-19. Wong Lee Tak telah meminum empat tablet ivermectin 3mg selama dua hari. Dia jatuh sakit pada Jumat (1/10).

“Dia menderita demam dengan suhu badan 39,3 derajat C, peradangan pada persendiannya dan muntah hebat setelah makan,” kata putrinya Vanessa Koh, 32.

“Saya tidak bisa membuat ibu saya untuk makan. Sudah makan gandum, tapi memuntahkan semuanya,” kata Koh kepada The Straits Times, Senin (4/10).

Dia membawa ibunya ke Rumah Sakit Umum Sengkang. Keluarga awalnya mengira Wong menderita efek samping dari dosis pertama vaksin Sinopharm pada 23 September. Sebelumnya, Koh mengatakan butuh berbulan-bulan untuk meyakinkan ibunya untuk divaksinasi, karena sekelompok teman dekat ibunya menilai vaksin mRNA bertentangan dengan agamanya.

“Kami sering bertengkar karena dia tidak mau divaksinasi,” kata Koh yang bekerja di bank.

Wong selama ini punya riwayat diabetes dan tekanan darah tinggi. Pada akhirnya, ibunya memilih untuk disuntik vaksin Sinopharm dari Tiongkok.

Koh menemukan pesan di telepon ibunya, yang mengungkapkan bahwa seorang temannya telah menerima pesanan untuk pembelian 1.000 pil ivermectin seharga SGD 110. Ivermectin tidak dapat dibeli tanpa resep, tetapi biasanya diresepkan oleh dokter. Ivermectin menarik perhatian akhir tahun lalu setelah penelitian awal menunjukkan potensinya dalam mengobati Covid-19. Tapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret memperingatkan bahwa tak ada bukti nyata atas obat tersebut.(jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: