Rupiah Sulit Bergerak, Investor Soroti Pengumuman The Fed
PERGERAKAN nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih dibayangi oleh kebijakan moneter AS. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) saat ini posisi Rupiah berada di level 14.261 per dolar AS.
Analis Keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelaku pasar masih menanti pengumuman hasil rapat kebijakan moneter Bank Sentral AS dini hari nanti. Sehingga dapat berpotensi menekan laju rupiah hari ini.
“Rupiah mungkin bisa melemah terhadap dollar AS hari ini,” ujarnya kepada JawaPos.com, Rabu (3/11).
Ariston menjabarkan, pada awal pekan ini terlihat tekanan Rupiah sedang meninggi, lalu diikuti dengan konsolidasi dengan pergerakan tipis hari berikutnya. “Ini mengindikasikan pasar mengantisipasi hasil rapat the Fed yang mengarah ke tapering atau pengurangan stimulus,” ucapnya.
Setelah tapering selesai, lanjutnya, biasanya beberapa bulan kemudian dilanjutkan dengan kenaikan suku bunga acuan. Aksi ini bisa mendorong penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya terutama nilai tukar emerging market.
Selain itu, Ariston juga mengatakan, pasar juga menantikan seberapa agresif the Fed akan mengurangi stimulusnya, apakah melebihi perkiraan selama ini sebesar USD 15 miliar per bulan yang diharapkan selesai pertengahan 2022. “Kalau selesainya tapering lebih cepat dari perkiraan, dollar bisa menguat,” imbuhnya.
Di sisi lain, Ariston menambahkan, jika fokus pasar tidak lagi ke keputusan the Fed, Rupiah berpeluang menguat lagi karena kondisi ekonomi Indonesia yang mulai pulih dan pandemi yang terkendali serta didukung oleh surplus neraca perdagangan.
“Potensi pelemahan hari ini ke kisaran 14.300, dengan support di kisaran 14.230,” pungkasnya.(jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: