Begini Kata Mantan Direktur WHO Soal Prokes yang Sudah Kendur di Ruang Publik

Begini Kata Mantan Direktur WHO Soal Prokes yang Sudah Kendur di Ruang Publik

JAKARTA – Penerapan protokol kesehatan (prokes) di ruang publik sudah mulai kendur, membuat Guru Besar Fakultas Kedokteran UI angkat bicara.

Pasalnya, virus Covid-19 masih ada di Indonesia. Maka, dia meminta dan menghimbau kepada masyarakat untuk tetap memperketat prokes sebagai bentuk kewaspadaan.

“Saya bepergian naik pesawat. Tidak ada penerapan jaga jarak dalam antrean ketika masuk ke dalam pesawat. Padahal itu kan di lantai bisa dibuat tanda jaga jarak. Kenapa mesti mepet,” kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Profesor Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Selasa (16/11/2021).

Selain itu, petugas meminta calon penumpang untuk melepas masker sebagai verifikasi antara kartu identitas dengan wajah asli.

Menurut Tjandra, hal itu berpotensi terjadinya transmisi virus. Ditambah tidak adanya jaga jarak antar penumpang saat mengantre.

“Saya mengapresiasi aplikasi PeduliLindungi yang digunakan pemerintah untuk melacak pergerakan orang ke ruang publik serta mengidentifikasi yang sudah divaksinasi,” imbuhnya.

Namun, dia mengkritisi penerapan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di ruang publik yang tidak maksimal.

Tjandra mencontohkan kasus yang terjadi di pusat perbelanjaan. Ada kewajiban melakukan pemindaian QR Code di aplikasi PeduliLindungi hanya pada satu orang.

Mantan Direktur WHO tersebut menegaskan penerapan protokol kesehatan adalah perlindungan pada diri sendiri agar tidak tertular virus di tempat umum.

Begitu juga dengan vaksinasi, merupakan bentuk proteksi diri agar tidak terinfeksi dan jatuh sakit karena Covid-19.

“Jadi upaya-upaya yang dilakukan, baik 5M dan vaksinasi, harus kita lakukan. Pertama demi melindungi kita dan orang yang kita cintai. Kalau kemudian punya dampak komunitas itu berikutnya. Lakukan ini demi melindungi diri sendiri supaya semua tetap sehat,” pungkas Tjandra. (rh/fin)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: