Siap-siap Dua Putaran

Siap-siap Dua Putaran

**Sunjaya-Gotas Teratas, Heviyana dan Luthfi Berebut Posisi Dua   CIREBON - Pasangan Sunjaya-Gotas (Jago Jadi) mendapat angka tertinggi dalam gelaran Pemilihan Bupati (Pilbup) Cirebon, Minggu (6/10). Tetapi, hasil semua quick count yang dirilis berbagai lembaga survei, persentase yang diperoleh duet yang diusung PDIP itu, kurang dari 30 persen. Itu artinya, pilbup bisa digelar dua putaran. Untuk posisi kedua, pasangan Luthfi-Arimbi dan Heviyana-Rakhmat (Hebat) bersaing ketat. Lembaga Survei Parameter dalam rilisnya menyebut, pasangan nomor urut 3 Luthfi-Arimbi di urutan kedua dengan 19,43 persen di bawah pasangan nomor urut 2 Sunjaya-Gotas (Jago Jadi) yang meraih 29,31 persen. Disusul pasangan nomor urut 6 Heviyana-Rakhmat berada di urutan ketiga dengan raihan 18,37 persen. Sedangkan pasangan nomor urut 4 H Qomar-Subhan (Marhaban) meraih 13,80 persen, pasangan cabup nomor urut 1 Insyaf-Darusa meraih 10,07 persen dan pasangan nomor urut 5 Ason-Elang meraih 9,02 persen. Direktur Parameter Ari Wibowo mengatakan, data tersebut berasal 169 TPS (31 Kecamatan, 91 desa) yang masuk dari total 195 TPS dengan margin of error 4 persen. “Dari data tersebut, kecenderungannya dua putaran,” katanya. Lantas pasangan mana saja yang masuk putaran dua? “Yang sudah pasti berdasarkan data tersebut adalah pasangan Jago Jadi. Kemudian pasangan lainnya bisa Luthfi, bisa Heviyana, bisa juga pasangan Qomar,” ungkap Ari. PolMark Research Center (PRC) Indonesia pimpinan Eep Saefulloh Fatah merilis hasil quick count dengan menempatkan pasangan Sunjaya-Gotas di posisi pertama dengan persentase 26,80 persen disusul Luthfi-Arimbi dengan 20,32 persen. Posisi ketiga diraih Heviyana-Rakhmat dengan 18,74 persen, disusul Qomar-Subhan 14,15 persen, lalu Ason-Elang 10,18, dan terakhir Insyaf-Darusa  9,81%. Berbeda dengan Parameter dan PRC, Lembaga Survei Komunal justru menempatkan Heviayana-Rakhmat di posisi kedua dengan 23,68 persen di bawah Sunjaya Gotas dengan 26,02 persen. Luthfi-Arimbi hanya menempati urutan ketiga dengan 18,01 persen, disusul Qomar-Subhan 13,86 persen, Ason Elang 9,43 persen, dan paling buncit pasangan Insyaf Darusa 9,0 persen. Direktur Komunal Heri Susanto memprediksi Pilbup Cirebon bakal berlangsung dua putaran. Pasalnya, dari enam pasang cabup cawabup, tidak ada yang memperoleh angka lebih dari 30 persen. Menurutnya, hasil survei yang di luar dugaan ini, karena masyarakat Kabupaten Cirebon banyak yang galau. “Tingkat tidak memilihnya saja sampai 48 persen. Jadi, partisipasi pemilih sekitar 52 persen. Saya kira, ini lebih parah dari Pilgub Jabar,” terangnya. Selain Komunal, Lembaga Survei Publik Indonesia, Real Count Desk Pilkada, Real Count Panwaslu juga menempatkan Heviyana-Rakhmat di posisi kedua. Meski banyak quick count yang memprediksi dua putaran, namun tim pemenangan Gotas-Sunjaya optimis akan memenangkan pemilukada Kabupaten Cirebon 2013 dalam satu putaran. Optimisme ini didasari dari hasil real count internal tim Jago-Jadi yang menempatkan pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan itu pada peringkat pertama. Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar, sampai dengan tengah malam tadi (6/10), tim real count Jago-Jadi masih menghimpun dan menghitung data yang dikirimkan oleh para saksi yang bertugas di tiap TPS, kemudian dicocokkan dengan lembar C1. Dalam proses perhitungan tersebut, data yang masuk baru mencapai 70 persen. Hasilnya, Jago-Jadi masih bertengger di urutan pertama dengan 29,29 persen, di tempat kedua pasangan Hebat 19,58 persen, Luthfi-Arimbi 18,67 persen, Marhaban 14,95 persen, Ason-Elang 8,96 persen dan Insyaf-Darusa 8,54 persen. Proses hitung yang sudah dibuka sejak pukul 13.00 berkembang secara fluktuatif, menjelang petang sampai dengan pukul 22.00 pasangan Jago-Jadi sempat menembus angka lebih 30 persen. Namun, menjelang malam ada tren penurunan sampai dengan 29,29 persen. Meski demikian, tim pemenangan Jago-Jadi masih optimis akan menang satu putaran. Menurut Bendahara Tim Pemenangan Jago-Jadi, Suherman, Jago-Jadi masih memiliki peluang untuk menang satu putaran, hal ini ditunjukkan dengan data yang diterima oleh tim. Pada persentase 70 persen data yang sudah masuk saja, Jago-Jadi sudah mencapai 29,29 persen, sehingga masih ada peluang. “Dari 30 persen sisa mampu mendongkrak suara sampai 30 persen,” ujarnya. Kemudian, data yang diperoleh tim Jago-Jadi langsung dari TPS yang sudah dicocokkan dengan lembar C1 para saksi. Makanya, kecil kemungkinan kalau hasil hitungan tim Jago-Jadi meleset. “Saya jamin 99,99 persen data ini valid,” terangnya. Data ini akan menjadi dasar untuk disinkronkan dengan data perolehan suara milik KPU Kabupaten Cirebon yang baru akan diplenokan tanggal 9 Oktober mendatang. Jika tidak sama dan selisihnya sangat besar, maka akan diajukan ke jalur hukum. “Data kami ril, kalau ada perbedaan yang sangat kentara, KPU perlu dipertanyakan,” tegasnya. Hal yang sama juga diutarakan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat TB Hasanudin. Pihaknya optimis pasangan Jago-Jadi bisa menang satu putaran. Apabila berkaca pada hasil survei yang dilaksanakan internal PDI Perjuangan, pasangan Jago-Jadi mendapat persentase elektabilitas sebesar 40 persen, kemudian ada penyusutan sehingga diperkirakan mencapai 34 persen. “Penyusutan ini karena pada saat malam sebelum pemilihan, banyak basis PDI Perjuangan yang digempur dengan serangan fajar oleh salah satu pasangan calon, buktinya kami mendapat banyak laporan. Meski demikian, kita optimis menang satu putaran,” singkatnya. Terpisah, tim advokasi Hebat pun merilis data real qount yang menyebutkan bahwa Jago-Jadi menempati urutan pertama dengan perolehan suara 26,58 persen, kedua diraih Hebat sebesar 19,59 persen, Luthfi-Arimbi 17,86 persen, Marhaban 13,98 persen, Ason-Elang 9,34 persen dan Insyaf-Darusa 9,17 persen. “Ini data ril dari C1,” ujar Qorib Magelung Sakti SH. Calon bupati Cirebon nomor urut tiga, M Luthfi mengatakan, pihaknya bersama tim pemenangan dengan jargon Godong Jati akan terus mengawal hasil suara dan berita acara C1. Jauh dari itu, Luhtfi optimis bahwa ia bersama pasangannya Ratu Arimbi akan masuk dalam putaran kedua. Saat Radar menanyakan bagaimana strategi dan langkah ke depan dalam putaran kedua untuk mempertahankan dan meraih suara? \"Yang pasti insya Allah kami optimis masuk dua putaran, karena memang belum ada yang mencapai angka 30 persen dan suara kami ialah suara terbanyak kedua. Bagaimana strateginya, saya belum bisa berbicara hal itu. Kami masih akan terus bekerja dan melakukan penghitungan suara bersama saksi, juga sedang menunggu hasil dari KPU. Asal tahu saja, kami sepeserpun tidak menggunakan uang untuk malam terakhir atau serangan fajar, bahkan seribu rupiah pun kami tidak melakukan hal itu,\" paparnya. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon Drs Iding Wahidin menegaskan, meski sebagai penyelenggara pemilu, pihaknya tidak mengadakan quick count. Sebab, tidak ada aturan kalau KPU melakukan hitung cepat sementara. “Tidak ada, kalau kita melakukan hal itu berarti kita melakukan dosa besar,” kata Iding kepada Radar, Minggu (6/10). Untuk menentukan hasil yang sebenarnya, kata Iding, hitungan yang dilakukan KPU secara berjenjang mulai dari tingkat desa, kecamatan, dan terakhir tingkat kabupaten. “Jadi, hasil hitungan pilbup untuk mengetahui siapa pemenangnya harus melalui pleno, tidak boleh dilakukan sementara-sementaraan. Quick count itu tidak berlaku di KPU. KPU hanya menggunakan pleno dan ditetapkan saat pleno,” katanya. Dikatakannya, untuk jadwal pleno dibagi menjadi tiga, yakni di tingkat PPS akan diselenggarakan besok (hari ini) tanggal 7 Oktober, sedangkan di PPK tanggal 9 Oktober, dan tingkat kabupaten akan digelar pada tanggal 12 Oktober 2013. Saat disinggung terkait banyaknya lembaga survei yang menyebutkan akan terjadi dua putaran, Iding tidak mau berkomentar banyak. “Yang penting lembaga apapun namanya, itu harus memberitahukan ke publik bahwa hasil quick count itu tidak resmi. Yang resmi cuma satu, penghitungan pleno oleh KPU yang dilakukan secara berjenjang,” terangnya. Ditambahkannya, posisi KPU hanya mengikuti aturan. Jika hasilnya di bawah 30 persen, maka mau tidak mau pilbup harus dilakukan dua putaran. “Ya kita sih siap-siap saja kalau hasilnya dua putaran. Yang jelas, kita masih tetap menunggu hasil pleno pada tanggal 12 Oktober nanti,” pungkasnya. (sam/jun/via/fen)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: