Dua Oknum TNI-AL Adu Jotos dengan Preman

Dua Oknum  TNI-AL Adu Jotos  dengan Preman

 CIREBON – Dua oknum anggota TNI AL, RT (44) dan GR (20), terlibat perkelahian hebat dengan preman, RN (35) di Pasar Jagasatru, kemarin. Akibatnya, preman yang diduga kerap meminta jatah di Pasar Jagasatru itu, mengalami luka memar di wajah dan mulut setelah dihajar ayah dan anak itu. Informasi yang dihimpun Radar menyebutkan, kejadian ini berawal dari kebiasaan RN yang suka meminta jatah preman di Pasar Jagasatru. Keresahan para pedagang rupanya didengar oleh RT yang kebetulan bertugas sebagai kepala keamanan. Tanpa disengaja, keesokannya, RT dan RN bertemu. Saat itu juga, RT mengingatkan RN agar menghentikan kebiasaannya meminta jatah ke para pedagang. Namun nasihat RT malah membuat tersinggung RN. Keduanya terlibat adu mulut yang berujung pada pemukulan terhadap RT. Melihat kejadian itu, warga mengadukan peristiwa itu kepada anak RT yaitu GR. Mendengar ayahnya dipukul, GR pun kalap dan mendatangi tempat ayahnya dan RN beradu fisik. Dibantu GR, RT pun akhirnya mampu memukul jatuh RN sampai terpaksa dikirim ke UGD RSUD Gunung Jati. Tindakan dua oknum TNI-AL yang merupakan ayah dan anak itu, dilaporkan pihak keluarga RN ke POMAL. Saat ditemui di ruang 8 RSUD Gunung Jati, RN (35) tidak bisa memberikan keterangan apa pun, karena kondisi wajah yang babak belur serta luka di mulut yang menyebabkan bengkak besar di mulutnya. Korban yang memiliki tato batik di lengan sebelah kiri yang saat itu hanya memakai celana tanpa baju, tampak terbaring tak berdaya. Menurut keterangan keluarga yang saat itu diwakili Jehan (20), warga Jalan Kutagara, dirinya tidak mengetahui penyebab sampai RN (35) dipukuli dua oknum marinir ayah dan anak itu. Saat peristiwa adu jotos itu, dirinya sedang tidur. Namun sekitar pukul 05.30 tiba-tiba dibangunkan oleh tetangga dan diberitahu kalau pamannya dipukuli oknum TNI di Pasar Jagasatru. ”Saya langsung ke Pasar Jagasatru, saya lihat paman saya sudah dalam kondisi babak belur dan ditaruh di pojokan pasar dengan sampah-sampah. Kita belum tahu penyebab pastinya karena saat ini kondisi RN tidak bisa diajak berkomunikasi akibat parahnya luka yang dialami,” ujarnya. Ditambahkannya, saat itu dia meminta tolong polisi yang datang ke tempat kejadian untuk mengantarkan korban ke RSUD Gunung Jati. ”Terlepas dari siapa yang salah, saya harap TNI tidak main hakim sendiri. Paman saya juga manusia,” ungkapnya. Terpisah saat ditemui di POMAL Cirebon, petugas piket POMAL Cirebon enggan namanya dikorankan. “Baru saja kita terima laporan dari keluarga RN dan sekarang sedang kita dalami dulu,” bebernya. Ditambahkannya, kedua anggotanya yang terlibat insiden di Jagasatru juga sekarang telah dimintai keterangan di POMAL Cirebon. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: