Tinggalkan Gadget, Tumbuhkan Minat Baca

Tinggalkan Gadget, Tumbuhkan Minat Baca

PEMUDA di Astanajapura membentuk Lentera Baca. Bukan tanpa sebab, Lentera Baca dibentuk untuk mencegah dampak negatif penggunaan gadget pada anak-anak.

Ketua dari Komunitas Lentera Baca, Fariz menjelaskan pada mulanya, gerakan ini bertujuan untuk menjaga moral dan perilaku anak-anak di tengah gempuran gadget dan teknologi yang tinggi.

“Pada awal mulanya, gerakan ini mengangkat isu perkembangan zaman yang mengubah moral karena gadget dan teknologi. Jadi saya sama teman-teman mencoba membuat komunitas atau gerakan,” ujarnya.

Ia menyadari kegiatan sekolah daring atau online mengubah kebiasaan anak-anak. Juga memberi dampak negatif. Akibatnya, anak-anak itu bukan belajar, namun malah bermain game atau lebih banyak menghabiskan waktu di depan gadget.

“Bagi kita yang dewasa, tahu untuk menggunakan gadget dengan benar. Namun, anak-anak kan belum tahu. Sehingga, minat membaca itu minim sekali akibat perkembangan gadget yang ada,” ujarnya.

BACA JUGA:

·  Prabu Siliwangi Masuk Islam, karena Terpikat Kecantikan Nyi Subang Larang

·  Jalan Kapten Piere Tendean Ciledug, Penghubung Jabar-Jateng dan Sungai Cisanggarung

Dari niat tersebut, Fariz bersama dengan Opik membuat komunitas Lentera Baca pada 26 Juni 2020. Bermodal tenaga serta fasilitas seadanya.

Awalnya komunitas tersebut menggadakan gelar buku. Namun antusiasmenya masih kurang. Sehingga Lentera Baca membuat gelar buku, kelompok belajar Bahasa Inggris, baca, dan lainnya. Harapannya komunitas ini dapat membantu anak-anak yang kurang mendapatkan hasil yang baik di sekolahnya.

Lentera Baca berada di Japura Kidul, Japura Bakti, Japura Lor. Dalam setiap kegiatannya, pada 15 menit pertama, anak-anak diajak membaca buku yang mereka mau. Kemudian, anak-anak dibagi ke dalam kelompok untuk belajar bersama tentang hitung, Bahasa Inggris, baca, dan lainnya.

Setelah itu, anak-anak di ajak bersama sama untuk bermain mainan tradisional dan bernyanyi bersama. Sehingga, anak-anak bisa tertarik untuk mengikuti gelar buku dan acara yang diselenggarakan.

Dalam aktivitas rutin hari minggu tersebut, Lentera Baca mengandalkan perpustakaan keliling dengan berbagai buku. Buku yang ada di dalam perpustakaan keliling awalnya hanya mengandalkan buku-buku pinjaman relawan. Kemudian, berkembang hingga banyak donasi yang masuk dan menyalurkan dalam bentuk buku. Total buku yang sudah dimiliki oleh Lentera Baca sebanyak 200 lebih buku.

Dengan adanya komunitas ini, diharapkan mereka yang berasal dari Astanajapura dan belajar di luar daerah kita bisa berpartisipasi untuk membangun masyarakat dan daerah sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: