Akibat Serangan Rusia ke Ukraina Bikin Harga Emas Meroket ke Level Tertinggi Sejak 1,5 Tahun

HARGA emas di pasar spot melonjak 1 persen menjadi USD1.926,51 per ounce pada pukul 01.31 WIB, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak September 2020 di USD1.973,96 per ounce.
Demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Kamis 24 Februari 2022 atau Jumat 25 Februari 2022 dini hari WIB.

Serangan di Ukraina adalah invasi terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,8 persen lebih tinggi menjadi USD1.926,3 per ounce.
Trader mengaitkan kemunduran dari sesi tertinggi itu dengan peningkatan likuiditas selama jam perdagangan Amerika karena ekuitas berusaha untuk menutupi beberapa penurunan tajam mereka.

Paladium melesat 1,2 persen menjadi USD2.512,82 per ounce, setelah sebelumnya mencapai level terkuat sejak Juli di USD2.711,18.

BACA JUGA:

·  Arnold Putra Keturunan Cirebon, Bikin Tas dari Tulang Punggung Manusia

·  <strong>Status Indra Kenz Bukan Tersangka, Tapi Masih….</strong>

\"Jika Rusia benar-benar mengambil Kiev dan komunitas internasional memiliki respons agresif, emas akan diperdagangkan lebih dari USD2.000 dengan cukup cepat\", Haberkorn menambahkan.

\"Ini lebih dari yang diantisipasi pasar,\" kata analis RJO Futures, Bob Haberkorn.
\"Jika Rusia benar-benar mengambil Kiev dan komunitas internasional memiliki respons agresif, emas akan diperdagangkan lebih dari USD2.000 dengan cukup cepat\", Haberkorn menambahkan.

\"Potensi gangguan dapat memiliki dampak pasar yang jauh lebih signifikan pada PGM (Platinum Group Metals), terutama mengingat ekspektasi bahwa berkurangnya tantangan rantai pasokan di semester kedua 2022 dan pemulihan dalam produksi mobil akan mendukung peningkatan permintaan logam auto-catalyst itu,\" kata Suki Cooper, analis Standard Chartered.

Berita berlanjut di halaman berikutnya:

BACA JUGA:

·  Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Makan Bubur Bareng: Geura Duet Capres Sareng Cawapres

·  9 Capres Diajukan PSI, Tapi Tidak Ada Anies Baswedan dan Giring

Sumber: