Mengapa Penjual Burjo Banyak Berasal dari Kuningan, Indofood Harus Berterima Kasih
Mengapa banyak penjual burjo berasal dari Kabupaten Kuningan dan sudah seperti jadi ciri khas layaknya warteg, Asgar hingga sejenisnya.-Asep Kurnia-radarcirebon.com
BACA JUGA:Bocah 12 Tahun Hanyut Saat Berenang di Saluran Irigasi Cipelang Jatitujuh Majalengka
Iing tidak menampik ungkapan warung bubur dan mi rebus dikaitkan dengan orang Kuningan, karena menurutnya banyak di daerah asal dirinya yang membuka usaha seperti itu. “Mereka rata-rata memilih ke luar Cirebon untuk membuka usahanya,” tambah Iing.
Warung bubur milik H Cepi warga Desa Kertayasa, Kecamatan Sindangagung, Kuningan ini memang sudah terkenal untuk masyarakat Cirebon, buka sejak tahun 1967, warung ini masih setia dengan menu bubur dan mi rebus dengan tambahan telur setengah matang.
Profesi seperti itu, tidak secara sengaja dilestarikan oleh orang Kuningan. Tetapi faktor ekonomi dan pengalaman yang menjadikan warung bubur dan mi rebus menjadi milik orang Kuningan.
Seperti yang dilakukan Ahmad, warga Kuningan lainnya yang membuka usaha bubur dan mi rebus di bilangan Kelapa Gading, Jakarta.
BACA JUGA:Warga Temukan Mayat Perempuan Paruh Baya di Saluran Irigasi Dongkal Jati Babakan
Dengan jaman yang serba cepat dan internet, Ahmad bisa mengembangkan usaha dengan melayani pelanggan yang lebih luas, melalui aplikasi pesanan secara online. “Alhamdulillah omzet bertambah dengan adanya pesanan online,” ucapnya.
Belum ada catatan resmi tentang orang Kuningan yang membuka usaha tersebut. Tetapi jika menemui kios rokok, warung bubur, mi instan di sebuah kota besar, sudah dipastikan pengelolanya orang Kuningan.
Mereka biasanya memberdayakan keluarga atau teman dalam mengelola usahanya, selain menjaga kepercayaan pelanggan, keuntungan yang didapat untuk dibawa pulang juga lebih banyak. “Setiap dua puluh hari kita giliran jaga warung,” tambah Ahmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: