Cerita 3 Sekawan Panik Lalu Terpisah saat Tragedi Kanjuruhan, 1 Tewas
Situasi ruang jenazah RS Dr Saiful Anwar Kabupaten Malang. Foto: -Dok Febri for JPNN-
Pada saat melarikan diri, Yanuar dan Alfan tidak tahu posisi Ahmad berada di mana. Merek berdua pun kelelahan. Yanuar akhirnya memutuskan menginap di rumah temannya di kampung warna-warni.
"Kami tahu kalau Ahmad dilarikan ke RSUD Dr Saiful Anwar dari video yang viral di media sosial. Terlihat ada gambar Ahmad. Kami cek ke rumah sakit dan benar,"katanya.
Yanuar mengatakan Ahmad dan Alfan adalah siswa satu sekolah di SMK Boyolangu, sedangkan dirinya berprofesi sebagai karyawan swasta.
"Semoga menjadi pertama dan terakhir. Peristiwa ini begitu membekas di benak kami," tandas Yanuar.
BACA JUGA:Timnas Futsal Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia 2022, Berikut Hasil dan Klasemen
BACA JUGA:Penting! Sasaran Operasi Zebra Lodaya 2022, Simak 7 Hal Ini dan Jangan Melanggar
Sementara itu di Surabaya, puluhan suporter Persebaya melakukan aksi solidaritas di Taman Apsari Surabaya, pada Minggu (2/10/2022).
Aksi solidaritas dengan menyalakan lilin itu sebagai bentuk ucapan belasungkawa atas tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).
Diketahui kerusuhan yang terjadi tersebut menimbulkan banyak korban jiwa. Setidaknya 131 orang dinyatakan meninggal dalam tragedi kanjuruhan.
Aksi solidaritas itu membentuk lilin-lilin menjadi tulisan RIP dan sebuah pita. Setelah semua lilin dinyalakan, peserta aksi membentuk sebuah lingkaran mengelilingi lilin itu. Mereka kemudian mengheningkan cipta.
BACA JUGA:Guru di Bogor Nekat Periksa Celana Dalam Siswi yang Mengaku Haid dan Tak Ikut Salat Duha
“Atas kejadian semalam, kami ikut berduka. Kami tahu kejadian ini berulang, suporter selalu dikecewakan. Kami harus mendesak federasi dan pihak terkait untuk mau bertanggung jawab,” ujar salah satu peserta aksi seusai mengheningkan cipta.
Sementara itu, Koordinator aksi Rizki Ari mengungkapkan ide kegiatan ini tercipta dari teman-teman bonek kampus.
“Niat awalnya untuk internal saja, tetapi kami berpikiran lain, kenapa enggak dibuat secara umum. Toh acara ini niatnya untuk kemanusiaan, untuk semua,” kata Ari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com