Tragedi Kanjuruhan Disorot Media Asing, Kritisi Tindakan Polisi Saat Melakukan Pengamanan
FIFA tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia atas tragedi di Stadion Kanjuruhan.-Ilustrasi/Dzulham Fadholi-radarcirebon.com
Radarcirebon.com, CIREBON - Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang disorot media asing. Bahkan The New York Times sampai mengkritisi peran polisi.
Banyaknya korban jiwa, menjadi alasan mengapa tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, sampai disorot oleh media asing.
Tidak hanya itu, penanganan saat terjadi ricuh juga disorot dalam pemberitaan media asing terkait tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
"Petugas anti huru hara di Kota Malang memukuli penggemar sepak bola dengan tongkat dan perisai dan, tanpa peringatan, menyemprotkan gas air mata ke puluhan ribu penonton yang berkerumun di sebuah stadion," tulis pemberitaan dari The New York Times.
BACA JUGA:2 Polisi yang Gugur dalam Tragedi Kanjuruhan Dinaikkan Pangkat
BACA JUGA:Nikita Mirzani Dukung Baim Wong Dipenjara, Sahabat Polisi: Kami Harus Bertindak
Tidak hanya itu, pemberitaan itu juga menyoroti metode kepolisian memicu penyerbuan yang berujung pada kematian 125 orang. Salah satu bencana terburuk dalam sejarah olahraga.
Para ahli mengatakan tragedi itu mengungkap masalah sistemik yang dihadapi polisi, banyak di antaranya kurang terlatih dalam pengendalian massa dan sangat militeristik.
Dalam hampir semua kasus, para analis mengatakan, mereka tidak pernah harus menjawab kesalahan langkah.
Setelah kekerasan pada hari Sabtu, banyak orang Indonesia bersuara di Twitter untuk menyerukan agar Kapolri dipecat.
BACA JUGA:Wakanda Forever Trailer Resminya Sudah Dirilis, Black Panther Baru Seorang Wanita?
BACA JUGA:HUT TNI ke 77, Menggelar Tabur Bunga TMP Kesenden
Pada Senin malam, hampir 16.000 orang telah menandatangani petisi yang menyerukan polisi untuk berhenti menggunakan gas air mata.
"Pemerintah bergerak cepat untuk meredam kemarahan publik, menskors kepala polisi di Malang dan berjanji untuk mengumumkan nama-nama tersangka yang bertanggung jawab atas tragedi itu dalam beberapa hari," tulis pemberitaan yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: