Soal Gagal Ginjal Akut, WHO Sudah Beri Peringatan Terkait Bahaya Obat Sirup untuk Anak-anak

Soal Gagal Ginjal Akut, WHO Sudah Beri Peringatan Terkait Bahaya Obat Sirup untuk Anak-anak

World Health Organization (WHO)-Istimewa-

Radarcirebon.com, NEWYORK – Dua pekan sebelum kasus gagal ginjal akut menyerang anak-anak di Indonesia. World Health Organization (WHO) telah telah mengeluarkan peringatan akan produk medis dalam bentuk obat sirup.

Ada empat obat sirup buatan India yang belakangan dilaporkan punya potensi sebabkan kematian.

Seperti dilaporkan kantor agensi asal Turki, Anadolu, kontaminasi obat sirup asal India ini dilaporkan terjadi di Gambia.

BACA JUGA:Daftar Obat Sirup yang Ditarik BPOM Oktober 2022, Ada Termorex, Unibebi, Flurin DMP

Obat sirup buatan India yang dimaksud ini dikaitkan dengan gangguan ginjal akut dan kematian 66 anak di negara Afrika tersebut.

"Empat obat tersebut adalah obat sirup batuk dan pilek yang diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited di India,” tulis WHO dalam postingannya di Twitter.

“WHO sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan perusahaan dan otoritas di India," sambung badan kesehatan PBB itu.

BACA JUGA:Seorang Anak Perempuan Meninggal Dunia Diduga Akibat Gagal Ginjal Akut Viral di Medsos

Adapun empat jenis obat sirup yang masuk dalam daftar peringatan WHO ini, adalah seperti Makoff Baby Cough Syrup, Magrip N Cold Syrup, Promethazine Oral Solution dan Kofexmalin Baby Cough Syrup.

WHO juga mengingatkan jika untuk sementara ini,  produk empat obat sirup yang terkontaminasi sejauh ini hanya terdeteksi di Gambia.

Meski begitu, ada potensi jika empat jenis obat sirup ini telah didistribusikan di luar negara Afrika Barat tersebut.

BACA JUGA:Hasil Uji BPOM, Inilah Daftar Obat Sirup yang Mengandung Zat Berbahaya untuk Anak

Oleh sebab itu, WHO mendesak semua negara di dunia untuk mengidentifikasi keempat produk ini, dan diminta menghapusnya dari peredaran guna mencegah bahaya yang disebabkan dari mengkonsumsinya.

"Hingga saat ini, produsen obat tersebut belum memberikan jaminan kepada WHO atas keamanan dan kualitas produknya," kata WHO.

Sementara itu, Pemerintah Gambia melaporkan kematian puluhan anak dalam beberapa bulan terakhir.

Gambia kini dalam proses penyelidikan terkait kasus di balik kematian puluhan anak-anak tidak berdosa ini.

BACA JUGA:Daftar 5 Obat Sirup Terkontaminasi EG Berdasarkan BPOM, Ada Termorex DKK, Simak

Menurut kabarnya, kematian tersebut disinyalir ada kaitannya dengan penggunaan obat sirup parasetamol.

Kabar itu datang dari otoritas kesehatan negara Afrika Barat tersebut.

Adapun hubungan antara kematian puluhan anak di Gambia ini dengan sirup parasetamol, adalah terkait dugaan kerusakan ginjal.

Ya, kerusakan ginjal disebut sebagai efek samping penggunaan sirup parasematol oleh anak-anak di negara tersebut.

BACA JUGA:Jauhi Obat Sirup Karena Berbahaya, Beralihlah ke Bawang Merah Sebagai Alternatifnya

Gejala yang disebabkan oleh kerusakan ginjal ini, menurut Reuters, adalah seperti susah buang air kecil dan demam, yang dalam beberapa jam berujung pada kegagalan ginjal.

"Puluhan anak meninggal dalam tiga bulan terakhir," kata kepala dinas kesehatan Gambia Mustapha Bittaye dikutip dari fin.co.id.

"Autopsi menunjukkan adanya kemungkinan (kaitan dengan) parasetamol”.

BACA JUGA:Hasil Survei LSI Soal Tragedi Kanjuruhan: Polisi dan Penyelenggara Liga Pihak yang Paling Bertanggung Jawab

Lewat pernyataan pekan lalu otoritas kesehatan Gambia menuturkan bahwa jenis penyakit ini memiliki banyak penyebabnya. Bakteri E. coli mungkin menjadi salah satu penyebab, kata Bittaye.

Berdasarkan informasi bulan lalu, Kemenkes Gambia melaporkan 28 kematian. Bittaye mengatakan bahwa jumlah tersebut kini jauh lebih tinggi. (jun/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase