Etilen Glikol Sungguh Berbahaya, Masuk Ginjal Anak, Berubah seperti Kristal Tajam
Etilen glikol ternyata sangat berbahaya karena berubah bentuk saat masuk ke dalam ginjal. -Ilustrasi/Dzulham Fadoli-radarcirebon.com
Radarcirebon.com, JAKARTA - Etilen glikol dan dietilen glikol pada kadar tertentu sangat berbahaya, apalagi untuk organ ginjal anak, karena dapat menyebabkan kerusakan.
Etilen glikol dan dietilen glikol pada dosis tertentu ternyata dapat berubah menjadi senyawa lain saat dikonsumsi. Bahkan berubah lagi menjadi semacam kristal di dalam ginjal dan menyebabkan kerusakan organ.
Terkait etilen glikol dan dietilen glikol yang berbahaya bagi anak, juga diungkapkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin.
Bahkan, diungkapkan ilustrasi bahwa senyawa tersebut berubah seiring dikonsumsi dan masuk dalam tubuh. Sehingga menyebabkan cidera pada ginjal.
BACA JUGA:Energen Champion SAC Indonesia di Yogyakarta, Diikuti 3.123 Siswa dari 247 Sekolah
BACA JUGA:Sikat! Markas Geng Motor Digerebek Polresta Cirebon, Pasang Status Konten Eh yang Datang Polisi
Menkes juga sudah mengonfirmasi bahwa penyebab gagal ginjal akut pada anak adalah dua zat yakni, etilen glikol dan dietilen glikol yang terkandung sebagai campuran obat.
Kesimpulan tersebut diambil setelah dilakukan penelitian dan ternyata ditemukan dua senyawa tersebut pada anak yang menderita gagal ginjal akut.
Kesimpulan bahwa penyebab gagal ginjal akut adalah etilen glikol dan dietilen. Hal tersebut setelah dilakukan analisa pada 11 pasien anak.
"Jadi confirmed. Dari 11, 7 anak positif memiliki etilen glikol dan dietilen glikol," kata Menteri Kesehatan dalam konferensi pers.
BACA JUGA:Bersihkan Ginjal dengan Mengkonsumsi Olahan Muniman Buah-buahan ini, No 5 Paling Mudah
BACA JUGA:Pintu Liverpool Selalu Terbuka untuk Steven Gerrald Pulang Kampung
Menurut Menkes, lebih dari 50 persen kasus gagal ginjal akut disebabkan oleh dua senyawa kimia dengan inisial EG dan DEG itu.
Lantas, mengapa etilen glikol dan dietilen glikol begitu berbahaya bagi ginjal dan menyebabkan cidera serius pada anak?
Dijelaskan Menkes, etilen glikol dan dietilen glikol begitu masuk ke dalam tubuh berubah menjadi senyawa bernama asam oksalat.
Senyawa tersebut kemudian masuk ke dalam ginjal dan berubah menjadi kristal kecil yang tajam. Karena itu, terjadilah kerusakan ginjal.
BACA JUGA:Subvarian Omicron XBB Sudah Sampai di Indonesia, Masyarakat Diminta Waspada
BACA JUGA:Terungkap! Penyebab Gagal Ginjal Akut karena Etilen Glikol dan Dietilen Glikol, 133 Anak Meninggal
Karena itu, Kemenkes sampai saat ini melarang peredaran obat sirup yang kemungkinan tercemar dengan senyawa etilen glikol dan dietilen gilikol tersebut.
Sementara itu, jumlah pasien dengan gagal gijal akut berdasarkan update terbaru telah mencapai 241 orang.
Sedangkan 133 pasien anak telah meninggal dunia sejak Agustus 2022 atau saat kasus tersebut pertama kali dilaporkan.
Banyaknya pasien yang meninggal dunia, dikarenakan kondisi yang memburuk dengan cepat. Terutama setelah 5 hari dan pengeluaran urine menurun dengan drastis.
BACA JUGA:Mandirancan Bersholawat, Meski Hujan Warga Tetap Bertahan
"Kita sudah identifikasi ada 241 kasus di 22 provinsi dengan 55 persen angka kematian," tutur Menkes Budi.
Mulanya, banyak pihak yang mengaitkan kasus gagal ginjal akut tersebut dengan covid-19. Juga dikaitkan dengan vaksin covid-19.
Namun, dengan terungkapnya fakta ini, menjadi jelas bahwa penyebab gagal ginjal akut adalah senyawa campuran obat yang berbahaya yakni, etilen glikol dan dietilen glikol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: