Presiden Jokowi Telepon-teleponan dengan Vladimir Putin, Apa yang Dibahas?

Presiden Jokowi Telepon-teleponan dengan Vladimir Putin, Apa yang Dibahas?

Presiden Joko Widodo (Jokowi).-BPMI Setpres-BPMI Setpres

Radarcirebon.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin.

Jokowi telepon Putin untuk mengapresiasi keputusan sejawatnya itu kembali berpartisipasi dalam kesepakatan biji-bijian Laut Hitam. 

Keputusan Putin tersebut, kata Jokowi yang bertujuan demi melanjutkan ekspor gandum dari Ukraina.

"Barusan (saya) melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Putin dan membicarakan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam," kata Jokowi.

BACA JUGA:Akhirnya! Dow Chemical Angkat Bocara Terkait Temuan BPOM yang Terbaru

"Menyambut baik keputusan Rusia bergabung kembali dalam inisiatif ini," cuit Jokowi dalam bahasa Inggris melalui akun Twitter resmi, @jokowi, pada Rabu 2 November 2022 malam.

Kesepakatan biji-bijian Laut Hitam merupakan inisiatif yang ditandatangani Rusia, Ukraina, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Turki di Istanbul pada 22 Juli 2022 untuk melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan utama Ukraina di Laut Hitam.

Cuitan Jokowi mengonfirmasi pernyataan sebelumnya dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang pada Rabu juga menyampaikan bahwa Menteri Pertahanan Rusia Sergi Shoigu telah memberikan pernyataan terkait keputusan negaranya kembali bergabung dalam kesepakatan biji-bijian Laut Hitam kepada Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.

BACA JUGA:Kronologi Insiden Peluru Nyasar Milik Anggota Satlantas yang Tewaskan Warga Pontianak

Sebelumnya, pada Sabtu 29 Oktober 2022 pekan lalu, Rusia mengumumkan penangguhan partisipasi mereka dalam kesepakatan tersebut, menyusul serangan terhadap Armada Laut Hitam.

Menanggapi hal itu, PBB, Turki, dan Ukraina menyatakan bahwa mereka telah menyetujui pengoperasian 16 kapal pengangkut gandum dari Laut Hitam.

Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) inisiatif tersebut yang berbasis di Istanbul, mengeluarkan pernyataan bahwa bahwa perwakilan dari PBB, Ukraina, dan Turki juga setuju untuk memeriksa 40 kapal keluar pada Senin 31 Oktober 2022.

BACA JUGA:Kapolda Kalbar Minta Maaf Sebesar-besarnya kepada Keluarga Korban Peluru Nyasar

Sementara itu, Uni Eropa pada hari yang sama merilis pernyataan mengutuk keputusan Rusia tersebut.

Pembicaraan mengenai upaya melancarkan jalur ekspor gandum dari Ukraina ke seluruh dunia memang sempat menjadi salah satu topik yang dibahas ketika Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Putin dalam kunjungan kenegaraan ke Rusia pada akhir Juni lalu.

Jokowi kala itu bahkan menyampaikan bahwa Putin sudah memberikan jaminan untuk mengamankan jalur ekspor produk pangan Ukraina, termasuk gandum, khususnya jalur laut. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase