Taman Pedati Gede Pekalangan Cirebon Masuk Tahap Finishing, Ikon Baru Kota Cirebon
Replika Pedati Gede Pekalangan di kawasan BAT Kota Cirebon. Foto:-Dedi Haryadi-Radarcirebon.com
Kepala DPRKP Kota Cirebon, Wandi Sofyan mengatakan, Revitalisasi Taman BAT dan replika Pedati Gede Pekalangan diharapkan dapat selesai sesuai target.
“Tadi menjelang subuh sudah sampai di Kota Cirebon. Alhamdulillah sesuai rencana dan sekarang masuk proses perakitan,” tutur Wandi, kepada radarcirebon.com.
Ritual Adat Leluhur Cirebon
Menurut Wandi, karena memiliki nilai sejarah dan menyangkut leluhur Cirebon, meski hanya replika tetapi proses pengerjaan Pedati Gede Pekalangan juga dilakukan ritual-ritual adat.
“Kami mengikuti arahan dari para sesepuh dan kuncen, karena bernuansa sejarah dan budaya juga melaksanakan ritual yang disyaratkan,” kata Wandi, ditemui di Taman BAT.
Misalnya, kata Wandi, pada hari ini, ditetapkan bahwa replika Pedati Gede Pekalangan harus mulai dirakit pukul 09.00 WIB. Hal tersebut menurut petunjuk dari pemuka adat.
Berikutnya, mereka yang bekerja hanya boleh 7 orang. Karena itu, pekerja yang terlibat sesuai dengan jumlah yang ditentukan.
“Ini adalah satu upaya untuk kelancaran pemasangan Replika Pedati Gede Pekalangan. Karena ini menyangkut warisan leluhur,” tuturnya.
Wandi berharap, pekerjaan dapat segera selesai, karena akan dilanjutkan dengan finishing taman dan fasilitas serta sarana prasarana juga vegetasi.
Seluruh pekerjaan Revitalisasi Taman BAT dan Replika Pedati Gede Pekalangan diharapkan tuntas pada Desember 2022 mendatang.
“Perakitan ini di jadwal selesai 4 hari. Tetapi bisa lebih cepat bila memang semua kondisinya mendukung,” tutur Wandi, kepada wartawan.
Dia menambahkan, tidak sekadar taman dan monument yang dibangun di Taman BAT. Karena bernuansa sejarah, sehingga ada sarana prasarana berupa media literasi terkait Sejarah Pedati Gede Pekalangan.
“Taman ini didesain ramah disabilitas, ada akses khusus ke taman. Ada mini amphitheatre untuk penampilan seniman dan budayawan. Juga ada fasilitas parkir sepeda,” katanya.
Pada intinya, lanjut Wandi, monumen ini berkaitan dengan sejarah dan kebudayaan Kota Cirebon. Sehingga harus mendapatkan tempat dan menjadi kebanggaan dan tempat beragam aktivitas masyarakat.
“Jadi ini kita kerjakan semaksimal mungkin. Ini tidak hanya jadi monumen, tapi menjadi kebanggaan dari masyarakat Cirebon,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: