Upah Minimum 2023 Jawa Barat Diusulkan Naik 13 Persen, Keputusan Akhir di Tangan Gubernur

"Nanti kami lihat. Kami sedang memfinalisasi aspirasi dan pandangan dari semua stakeholder," demikian dijelaskan Ida Fauziyah di Jakarta pada 8 November 2022 seperti dilansir dari JPNN.

Namun demikian, Ida menegaskan bahwa pemerintah sudah mempertimbangkan bahwa besaran UMP hingga UMK memang berpotensi naik tahun 2023 mendatang termasuk di Jawa Barat dan Kota Cirebon.

Pertimbangan itu memperhitungan temuan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal III 2022.

"Kalau dilihat dari data BPS maka kenaikan, relatif akan ada kenaikan dibandingkan dengan UMP pada 2022 ini,” ungkapnya.

BACA JUGA:Pusat Agrowisata dan Edukasi Cikabon Targetkan Januari 2023 Ground Breaking

BACA JUGA:Ridwan Kamil: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai Beroperasi Juni 2023

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga sudah setuju dengan usulan kaum buruh bahwa upah minimum 2023 Jawa Barat harus naik. 

Pernyataan Ridwan Kamil ini diungkapkan saat merespons permintaan buruh yang menggelar demo untuk menuntut upah minimum 2023 Jawa Barat naik.

Demo buruh ini digelar di Kota Bandung pada September 2022 silam. Kepada para buruh, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa dirinya setuju dengan tuntutan tersebut.

Tuntutan para buruh pun berbeda-beda, ada yang meminta persentase kenaikan UMK Jawa Barat 2023 sampai 20 persen.

Hanya saja, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa penetapan besaran upah minimum 2023 Jawa Barat masih dalam proses.

 “Saya setuju karena memang sudah harus naik," demikian dikatakan Ridwan Kamil seperti dilansir dari JPNN.com.

"Tetapi tunggu bulan November (kenaikannya). Ini biasanya ada surat edaran dari Menaker untuk deadline-nya (batas akhir),” imbuh pria berkacamata tersebut.

Sumber: