Sejarah Gempa Cianjur, Ada 14 Kali yang Merusak Sejak Tahun 1844

Sejarah Gempa Cianjur, Ada 14 Kali yang Merusak Sejak Tahun 1844

Kondisi pasca gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Foto:-BPBD Cianjur-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, CIANJUR - Sejarah gempa di Kabupaten Cianjur pertama kali tercatat tahun 1844, meski tidak banyak data yang bisa dikumpulkan terkait kejadian tersebut.

Melansir sejarah gempa di Kabupaten Cianjur yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sudah terjadi 14 kali gempa merusak sejak pertama kali dicatat tahun 1884.

Namun, dari sejarah gempa merusak di Kabupaten Cianjur itu, kekuatan gempa pertama kali baru bisa dicatat pada tahun 1969 yakni 5,4 magnitudo.

Sehingga 5 kali kejadian sebelumnya tidak tercatat baik jumlah korban, kerusakan bangunan hingga kekuatan gempa.

BACA JUGA:Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Cirebon Diterjunkan ke Cianjur, Bantuan Logistik Meluncur

BACA JUGA:Penemuan Mayat di Kantor PDIP Kuningan, Berikut Ini Identitasnya

Adapun data kerusakan dan kekuatan gempa baru bisa terdata dengan baik pada Juli 2020, dengan kekuatan 5,4 dan 5,1 magnitudo dengan kerusakan rumah mencapai lebih dari 1.900 unit.

Selanjutnya data kegempaan dan kerusakan, serta aspek lainnya dapat tercatat dengan baik oleh BMKG dan dijadikan sebagai bahan kegempaan.

Termasuk gempa yang terjadi pada 21, November 2022, dengan kekuatan magnitudo 5,6 dan menyebabkan kerusakan lebih dari 2.345 rumah dan 162 korban meninggal dunia.

Berikut sejarah gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur:

  • Gempa merusak 1844
  • Gempat merusak 1910
  • Gempa tahun 1879 banyak rumah rusak di Sukabumi
  • 14, Juni 1900 banyak rumah rusak di Pelabuhan Ratu dan Sukabumi
  • 21, Januari 1912 banyak rumah rusak
  • 2, November 1969 magnitudo 5,4 banyak rumah rusak
  • 26, November 1973, banyak rumah rusak di Cibadak, Sukabumi
  • 10, Februari 1982, magnitudo 5,5 banyak rumah rusak dan korban luka
  • 12, Juli 2020 magnitudo 5,4 dan 5,1 sebanyak 1.900 rumah rusak berat di Cidahu, Cibadak, Parakansalak, Gegerbitung, Sukaraja, Cikembar, Kududampit, Cicurug, Nagrak, Parungkuda, Sukabumi, Cisaat, Warungkiara, Kalapanunggal, Nyalindung, Cikadang, dan Kabandungan.
  • 12, Juni 2011 magnitudo 4,9, 136 rumah rusak di Lebak dan Sukabumi
  • 4, Juni 2012, magnitudo 6,1, sebanyak 104 rumah rusak di Sukabumi
  • 8, September 2012, magnitudo 5,1, sebanyak 560 rumah rusak di Sukabumi
  • 11, Maret 2020 magnitudo 5,1, sebanyak 760 rumah rusak di Sukabumi
  • 21, November 2022, magnitudo 5,6, sebanyak 162 meninggal dunia, lebih dari 2.345 rumah rusak.

BACA JUGA:Pencurian HP Karyawan JMS Cell Kutagara Cirebon, Pelaku Pakai Plat Nomor Palsu

BACA JUGA:SP3 Kasus Pemerkosaan Akhirnya Dicabut, Mahfud MD Sebut Kata Biadab, Simak Pernyataan Lengkapnya

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai dengan Selasa, 22, November 2022, jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 103. 

Namun, data berbeda dirilis Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang menyebutkan bahwa berdasarkan data Bupati Cianjur dari BPBD jumlah korban meninggal dunia mencapai 162 dengan 700 lebih luka-luka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: