3 Desa di Majalengka yang Melahirkan Para Jawara, 2 di Kecamatan Maja

3 Desa di Majalengka yang Melahirkan Para Jawara, 2 di Kecamatan Maja

Terdapat tiga desa di Majalengka yang diyakini melahirkan para jawara. Ilustrasi foto: -Pixabay-

BACA JUGA:Barista Kedai Kopi di Kabupaten Cirebon Masuk Bui, Diduga Setubuhi Gadis di Bawah Umur

Di Daerah Talaga ini lah diyakini pernah berdiri kerajaan bernama Talaga Manggung. 

Kerajaan Talaga Manggung ini disebut sebagai benteng pertahanan kerajaan Pajajaran. Sebab di daerah ini terdapat banyak ahli kanuragan atau para jawara dengan kesaktian tinggi.

Hingga pada masa setelahnya, Talaga dikenal menjadi salah satu daerah jawara di Majalengka.  

“Dunia persilatan mengenal Abah Kohir yang dalam ensiklopedi Sunda disebut sebagai perintis pencak silat Cimande abad ke-18,” jelas narasi BOLOKOTONO TV. 

“Berasal dari Talaga kemudian pindah dan bermukim di Kampung Kamurang, Desa Mande, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Cianjur,” imbuhnya.

BACA JUGA:10 Tahun Menjanda, Akhirnya Kiki Amalia Menikah dengan Pria Ini

BACA JUGA:Lebih Seru! Nonton FIFA World Cup Qatar 2022 dari Vidio, di IndiHome TV

2. Cengal

Desa Cengal terletak di Kecamatan Maja pada tiga abad yang lalu dikenal sebagai tempat lahirnya para jawara.

Tidak hanya itu, Desa Cengal juga memiliki tradisi seni pencak silat ujungan yang sempat jadi barometer bela diri di tatar Sunda. 

Pencak silat ujungan ini menjadi pertunjukan resmi di masa Kerajaan Talaga Manggung yang menajdi hiburan ketika rakyat menyerahkan hasil panen ke kerajaan.

Dalam perkembangannya, silat ujungan juga menjadi arena seleksi bagi para prajurit Talaga Manggung.

Namun pada tahun 1960-an, seni Ujungan ini dilarang lantaran dinilai mengandung unsur kekerasan.

“Pada tahun 2000 Seni ujungan dilestarikan kembali oleh Taufik Hidayat pada tahun 2009 di Desa Cengal dengan membentuk padepokan Bunilaya Kuda Putih,” sebut BOLOKOTONO TV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: