Ridwan Kamil Sindir Wisata Bencana ke Cianjur, Bantuan 1 Mobil yang Antar 6-8 Mobil

Ridwan Kamil Sindir Wisata Bencana ke Cianjur, Bantuan 1 Mobil yang Antar 6-8 Mobil

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, telah menetapkan UMK Jawa Barat Tahun 2023.-Humas Jabar-radarcirebon.com

“Jangan lakukan wisata bencana atau ingin lihat-lihat. Bantuannya 1 mobil, tapi yang mengantar di belakang bisa sampai 6-8 mobil,” tandas Ridwan Kamil di akun Twitter-nya, Selasa (29/11/2022).

Hal itulah yang dianggapnya menjadi salah satu penyebab jalanan desa di zona bencana macet setiap pagi. 

Apalagi, jalanan sempit yang rata-rara hanya punya lebar 4-6 meter dilalui banyak kendaraan. Ditambah lagi, kendaraan parkir di pinggir jalan yang sudah sempit tersebut.

Tak pelak, evakuasi korban dan distribusi bantuan kepada para pengungsi menjadi sering terkendala dan sangat lama. 

Itu pun disesalkan lelaki yang akrab disapa Kang Emil ini. Ia pun mengimbau agar penyaluran bantuan korban bencana Cianjur tak perlu ramai-ramai. Itu lebih efektif dan efisien.

BACA JUGA:7 Negara Berhasil Lolos Babak 16 Piala Dunia 2022, Salah Satunya dari Afrika

BACA JUGA:Desa Paling Maju di Kabupaten Majalengka, Dapat Hadiah Mobil Keren dari Ridwan Kamil

“Cukup mobil bantuannya saja dengan seperlunya tim perwakilan. Atau titipkan ke organisasi relawan resmi. Semoga dengan hati yang berempati, batin yang bijak dan pikiran yang jernih, imbauan ini bisa dipahami,” tutupnya.

3.175 NAKES DI 194 TITIK

Sebanyak 3.175 orang tenaga kesehatan atau nakes telah disebar pada 194 titik pengungsian di delapan kecamatan pascagempa M5,6 Cianjur. 

Adapun 8 kecamatan itu antara lain Kecamatan Pacet, Kecamatan Cugenang, Gekbrong, Warungkondang, Mande, Cilaku, Cibeber, dan Cianjur. 

Para tenaga kesehatan itu terdiri dari dokter umum, perawat, ahli gizi, bidan, apoteker, tenaga surveilans, kesehatan lingkungan, terapis, psikolog dan beragam dokter spesialis yang mendukung pelayanan kesehatan warga terdampak.

Aktivitas pelayanan kesehatan yang dinaungi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini telah melakukan pengamatan dan pendataan untuk mencegah penyakit atau wabah serta penyerahan logistik kesehatan ke dinas terkait. 

Di samping itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur telah melakukan Rapid Health Assessment (RHA), melakukan mobilisasi untuk memberikan pelayanan kesehatan di beberapa titik pengungsi, serta melakukan pendataan ketersediaan obat, kelompok rentan dan tren penyakit di titik pengungsian.

Untuk mengantar korban yang membutuhkan operasi atau penanganan di fasilitasi kesehatan, telah tersedia 16 ambulans yang secara bergantian mengantar dan menjemput warga terdampak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: