Daftar Sesar Aktif di Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka, Potensi Gempa 6,5 Magnitudo
Sesar aktif di Pulau Jawa beberapa diantaranya melintasi wilayah Cirebon, Kuningan, Majalengka hingga Indramayu.-Daryono/BMKG-radarcirebon.com
Gempa yang terjadi di Kota Cirebon pada Sabtu, 3, Desember 2022, tentu mengingatkan kembali pada keberadaan patahan aktif dengan laju gerak yang diperkirakan 5 mm per tahun itu.
Di bawah Cirebon, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Semarang, Purwodadi sampai ke Surabaya, membentang jalur sesar tersebut.
BACA JUGA:Gerindra Siapkan Penguasaan Tekhnologi di pemilu 2024
Endra Gunawan, Dosen Kelompok Keahlian Geofisika Global Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam artikelnya kembali mengingatkan mengenai adanya jalur sesar ini.
Meski diterbitkan pada sebuah buku di tahun 2017, sebenarnya jalur sesar ini sudah lama dimuat pada naskah ilmiah. Tetapi, ada perbedaan versi mengenai jalur patahan itu.
Naskah ilmiah SImandjuntak pada tahun 1993, Hall DKK tahun 2007 dan Clements DKK di tahun 2009 sudah mengulas mengenai sesar aktif di utara Pulau Jawa.
Tetapi ada dua versi mengenai patahan aktif ini. Naskah ilmiah ada yang mengulas mengenai patahan bermula dari Kabupaten Subang, Jawa Barat.
BACA JUGA:Rekor Fantastis Olivier Giroud Usai Antarkan Prancis ke Perempat Final Piala Dunia 2022
Ada juga yang menyebutkan bahwa jalur sesar ini, justru dimulai dari ujung barat Banten, menuju Jakarta, Bekasi, Purwakarta, menyambung ke Subang dan berlanjut ke Pantai Utara Jawa.
Menurut Endra, dengan adanya potensi kegempaan tersebut, sudah semestinya ditindaklanjuti dengan dilakukannya persiapan.
Sebab, laju geser yang terakumulasi tahunan tersebut diasosiasikan dengan besarnya magnitudo gempa yang akan terjadi.
Kepada masyarakat, Endra merekomendasikan dilakukannya simulasi gempa dan tindakan yang harus dilakukan setidaknya 1 tahun sekali.
BACA JUGA:Hasil Piala Dunia 2022: Prancis Lolos ke Perempat Final Usai Lawan Polandia
"Di Jepang misalnya, anak-anak SD sudah berlatih simulasi gempa. Di universitas juga ada simulasi gempa 1 tahun sekali," tulisnya, di artikel yang diterbitkan Jawa Pos.
Dengan adanya simulasi gempa tersebut, masyarakat mengetahui apa yang seharusnya dilakukan saat terjadi guncangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: