Buntet Pesantren Gelar Simposium Internasional Pendidikan, Inilah Tujuannya
Buntet Pesantren Cirebon gelar simposium internasional -ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
Ia sangat kagum, bahwa ternyata di zaman itu, kiai mampu bercakap dengan orang luar negeri dengan bahasa Inggris.
“(Saya) Terinspirasi dari situ,” ujar pria yang pernah menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama itu.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) M Abdullah Syukri menyampaikan bahwa dirinya menyampaikan rekomendasi mengenai pendidikan inklusif dan ekonomi kreatif pada ajang Youth 20 dengan dasar penelitian di Buntet Pesantren.
BACA JUGA:Informa Living Plaza Gulirkan Promo 12.12
Proposal kebijakan yang ia ajukan itulah yang kemudian ditandatangani oleh para pemimpin dunia pada ajang G20 pertengahan November lalu di Bali.
Pendidikan Buntet Pesantren
Ketua Bidang Pendidikan YLPI Buntet Pesantren KH Fahad Achmad Sadat menjelaskan bahwa Buntet Pesantren terus mengembangkan pendidikannya dan menyiapkan diri untuk menjadi pusat keilmuan dan riset di bidang agama dan umum.
Hal itu dimulai dengan pendirian perguruan tinggi. Setelah Akademi Keperawatan pada tahun 1997 dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) pada tahun 2017, YLPI tengah mengajukan pendirian Universitas Islam Buntet Pesantren. Kampus ini mencakup bidang kesehatan, ekonomi, dan sains.
Pendirian ini bukanlah angan-angan saja mengingat Sumber Daya Manusia (SDM) Buntet Pesantren yang sudah tersedia melimpah.
BACA JUGA:Kolaborasi Srikandi BRI dan BUMN, Bahu Membahu Percepat Pemulihan Korban Gempa Cianjur
“Insyaallah dalam proses sedang mengajukan perizinan Universitas Islam Buntet Pesantren. Mudah-mudahan tahun depan bisa terwujud,” ujarnya.
Sejak dahulu, Buntet Pesantren sudah menerapkan pendidikan formal, tidak hanya pendidikan agama secara salaf saja.
Pengalamannya yang panjang ini tentu diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam memajukan pendidikan Indonesia sehingga pihak Buntet Pesantren juga pernah diminta untuk menyampaikan pandangannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Acara ini tidak lain juga sebagai bentuk upaya untuk mewujudkan hal tersebut.
BACA JUGA:Truk Bermuatan Pakan Ayam Terguling di Tanjakan Sinarancang: Tidak Ada Korban Jiwa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase