5 Tempat Peninggalan Bersejarah yang Ada di Majalengka, Menyimpan Banyak Cerita
Menyimpan Banyak Cerita! 5 Tempat Peninggalan Bersejarah yang Ada di Majalengka-capture-Pikiran Rakyat
“Berdasarkan hasil pendataan, bangunan komplek tersebut sejak awal telah digunakan sebagi tangsi militer Belanda. Dilihat dari gaya bangunannya, kemungkinan tangsi ini dibangun pada akhir abad 19 sampai dengan dekade abad 20.
BACA JUGA:TKW Asal Sumberjaya Majalengka Meninggal Dunia di Arab Saudi
2. Gedung Jangkung
Penyebutan Gedung Jangkung atau dalam bahasa Indonesia artinya tinggi, dikarenakn bangunan ini memiliki menara pada sudut bangunannya, yaitu di sudut barat daya. Bnagunan berdiri di atas batur dengan ketinggian ± cm.
Pintu utama dinaungi oleh porch berkerangka atap dari bahan kayu dan beratap seng. Porch ditopang oleh pilar dengan ornament yang cukup indah yang secara keseluruhan menampilkan bentuk pelengkung.
bangunan ini terletak di persimpangan yang menghubungkan Jl. KH. Abdul Halim dengan Jl. Imam Bonjol dan Jl. Trikora, kelurahan Majalengka Kulon. Diperkirakan usianya lebih dari 1 abad.
BACA JUGA:17 Kecamatan di Majalengka Rawan Longsor, 3 Dapur Rumah Warga Bagjasari Ambruk
3.Rumah Adat Panjalin
Rumah kuno ini terletak di Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya. Rumah Adat Panjalin dibangun oleh Raden Sanata, sekitar abad ke-17.
Beliau merupakan salah seorang keturunang dari Talaga yang berguru di pondok pesantren Pager Gunung, deket Kampung Penjalin.
Raden Saneh menikahi seruni yang merpakan putrid dari sesepuh Kampung Penjalin, yaitu Raja Syahrani. Raja Syahrani sendiri merupakan keturunan dari Cirebon yang menetap, meninggal, dan dimakamkan di Penjalin. Di tempat ini beliau berkegiatan menyebarkan agama islam.
4. Pengeboran Minyak Pertama
Warga Majalengka patut berbangga, sebab diyakini tempat ini merupakan salah satu tempat pemboran minyak bumi pertama di Indonesia.
Cornelis De Groot, yang saat itu menjabat sebagai Head of the Departmen of Mines, pada tahun 1864 melakukan tinjauan hasil eksplorasi dan melaporkan adanya area yang prospektif. Laporan itulah yang dianggap sebagai milestone sejarah perminyakan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: