LPM UGJ Gelar Workshop Jamur Merang

LPM UGJ Gelar Workshop Jamur Merang

WORKSHOP: UGJ Cirebon melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) menggelar workshop.-Abdullah-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Sebagai upaya memanfaatkan limbah, khususnya kotoran hewan, Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon menggelar workshop. Namanya adalah Pemanfaatan Limbah Media Tanam Jamur Merang dan Kotoran Hewan sebagai Solusi Menghadapi Kekurangan Pupuk Konvensional.

Melalui program pengabdian kepada masyarakat berupa kegiatan Kampung Bangkit, kerja sama Lembaga Pengabdian Masyakat (LPM) UGJ dengan Kelompok Budi Daya Jamur Merang Talaga Jaya Gintung Kidul, workshop digelar 23 Desember 2022 di Sentra Kumbung Jamur Merang Blok Karang Baru, Desa Gintung Kidul.

Hadir langsung perwakilan kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon Agus Salim, perwakilkan Pemdes Gintung Kidul, Ketua BPD Gintung Kidul Ust Muadi, Kepala LPM UGJ Harmono SH MH, serta dosen pengusus program Kampung Bangkit Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan dari UGJ yang diketuai Dr Kartono.

Kartono menjelaskan, tujuan dari workshop ini adalah mengajari masyarakat, khusunya petani jamur merang, dalam memanfaatkan limbah media tanak jamur merang yang jumlahnya begitu melimpah, menjadi sesuatu yang meiliki editvalue atau nilai ekonomi. 

BACA JUGA:Ini Dia Zhang Hongchao, Sang Pemilik Mixue yang Memiliki Total Valuasi Sebesar 49 Triliun

Dengan demikian, kata Kartono,  pendapatan para petani jamur merang menjadi meningkat. "Kegiatan ini juga sekaligus sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan," ujar Kartono.

Harmono menambahkan, workshop ini sebagai bentuk implementasi Tri dharma Perguruan Tinggi, khusunya pengabdian kepada masyarakat. Diharapkan, dengan pembuatan rumah kompos, lanjut Harmono, petani menjadi mempunyai solusi menghadapi kelangkaan dan kemahalan pupuk konvensional.

"Secara konsisten, LPM melakukan pengabdian kepada masyarakat," kata Harmono.
Harmono menegaskan, secara konsisten, UGJ melalui LPM UGJ berusaha membantu, mencari solusi bagi persoalan-persolaan yang dihadapi masyarakat.

Misalnya tahun 2019, membantu masyarakat Desa Sitiwinangun mendapatkan mesin pengolah gerabah. Kemudian tahun 2020 membantu masyarakat Desa Muara dalam mengatasi persoalan limbah kerang hijau. Tahun 2021 membantu masyarakat Desa Bakung Kidul dalam mendapatkan mesin pengolah sampah, dan lain-lain.  

BACA JUGA:Apa Saja Keahlian yang Harus Dimiliki Desainer Grafis?

Sementar itu, Sucaya selaku tokoh masyarakat Ciwaringin yang juga anggota kelompok budi daya jamur merang, berterima kasih kepada LPM UGJ yang sudah memfasiltasi dan mengajari bagaimana memanftaatkan limbah media jamur menjadi kompos. “Mudah-mudahan para petani mempunyai penghasilan tambahan secara ekonomi,” harapnya.
Pada saat workshop juga, diserahterimakan satu set alat pengolah limbah media jamur merang menjadi kompos, diserahkan ketua tim dosen pengusul kepada Muhamad Husen selaku ketua petani jamur merang Talaga Jaya Ciwaringin.

BACA JUGA:Bukan Bos Djarum, Orang Terkaya di Indonesia Sekarang Adalah Low Tuck Kwong, Siapa Dia?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: