Ngeri! Tahun Ini, Penderita TBC di Kota Cirebon mencapai 1.909 Kasus

Ngeri! Tahun Ini, Penderita TBC di Kota Cirebon mencapai 1.909 Kasus

Wali Kota Cirebon H Nashrudin Azis SH saat memberikan sambutan dalam sosialisasi Peraturan Wali Kota (Perwali) No 70 Tahun 2022 tentang Rencana Aksi Daerah Percepatan Penanggulangan Tuberkolosis Kota Cirebon Tahun 2022-2027. -Abdullah -Radar Cirebon

CIREBON, RADARCIREBON.COM- Tahun 2022 Tuberkolusis (TBC) di Kota Cirebon mencapai 1.909 kasus.

Persoalan tersebut terungkap saat sosialisasi peraturan Wali Kota nomor 70/2022 tentang Rencana Aksi Daerah Percepatan Penanggulangan Tuberkolusis Kota Cirebon tahun 2022-2027, kamis 29 Desember 2022 di Hotel Tryas. 

Pencegahan dan penanganan penyakit TBC di Kota Cirebon perlu kerjasama semua pihak. 

BACA JUGA:Waduh! Ada Lebih Dari 600 Situs Sebarkan Konten Terorisme, BNPT: Takedown

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Siti Maria Listiawaty menjelaskan, Kasus TBC di Kota Cirebon, sepanjang 2022 ini terdapat 1909 kasus, dimana kuratif rate atau tingkat kesembuhannya masih kurang dan belum mencapai target. 

Menurutnya, tingkat kesembuhan idealnya berada di angka 80 persen. Idealnya 80, kalau goalnya tentu 100 persen, tapi kita bertahap. 

Salah satu faktornya, kata Maria, yakni banyak yang tidak melanjutkan pengobatan dengan benar.padahal ada Pokja di kelurahan yang diteruskan ke kader, sehingga semakin dekat dari kader ke rumah- rumah untuk pendekatan dan penanganan penyakit TBC. 

BACA JUGA:Indonesia vs Thailand: Witan Sulaeman Buang Peluang, Azabnya Kontan

Maria menjelaskan fokus Dinkes saat ini melakukan percepatan penurunan kasus TBC di Kota Cirebon. 

Maria, demikian biasa disapa, di Rencana Aksi Daerah (RAD) fokus pada penanggulangan percepatan. 

Karenanya Dinkes sudah punya segmen-segmen yang harus dikebut, salah satunya yakni kuratif rate atau angka kesembuhan.

BACA JUGA:Al-Jabbar Spirit 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat, Pesan RK Makmurkan Masjid

"Bagaimana seorang yang sudah mulai pengobatan kemudian sampai selesai sembuh itu yang kita fokuskan."

"Karena masih banyak yang baru berobat sebentar lalu tidak melanjutkan pengobatannya," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase