Sejarah Desa Dompyong, Terbentuk lewat Sayembara Pembuatan Bedug
Desa Dompyong terbentuk tidak lepas dari sejarah pembuatan bedug oleh Pangeran Sutajaya.-Tangkapan Layar Video-YouTube Kang Odoy Channel
Adapun hadiah yang dimaksud, sebidang tanah sebelah Selatan Pagebangan dan dinikahkan dengan Puteri Ayu Kanjeng Sunan Pangeran Sutajaya.
Sayembara tersebar ke seluruh wilayah, para senopati dan jagoan pilihan mencoba peruntungan untuk mendapatkan hadiah dari sayembara tersebut.
Berbagai ilmu dan peralatan yang digunakan untuk merobohkan pohon Widasari, tidak ada satu pun yang berhasil.
Para peserta yang ikut sayembara, banyak diantaranya yang mengalami luka saat berusaha merobohkan pohon.
Bahkan tidak sedikit yang harus mengorbankan jiwa demi bisa merobohkan pohon yang akan dijadikan bedug tersebut.
BACA JUGA:Makam Nyi Kentring Manik Mayang Sunda, Ada Versi Buniwangi dan Gunung Putri
Kemudian, datanglah seorang pemuda gagah perkasa, mengenakan ikat kepala dan langkahnya meyakinkan.
Semua isi keraton terkesima atas penampilan dan langkah mantap pemuda tersebut.
Di hadapan Pangeran Sutajaya, pemuda gagah tersebut meminta izin untuk mengikuti sayembara yang tengah berlangsung.
Izin diberikan kepada pemuda tersebut, namun Pangeran Sutajaya ingin mengetahui dulu siapa dan dari mana pemuda gagah itu.
"Hamba adalah Raden Gentong yang berasal dari daerah Selatan yaitu Desa Luragung," ucap pemuda yang mengaku bernama Raden Gentong itu.
BACA JUGA:Masjid Jagabayan Cirebon, Tempat Mata-mata Prabu Siliwangi Mencari Pangeran Walangsungsang
Usai perkenalan, Raden Gentong pamit sambil meminta doa dan restu kepada pangeran serta pada sesepuh keraton agar usahanya berhasil.
Dengan segala kemampuannya, Raden Gentong mulai mengerahkan semua tenaga untuk merobohkan Pohon Widasari tersebut.
Semua orang yang hadir termasuk pangeran, terkesima dengan kehebatan Raden Gentong dalam usahnya merobohkan pohon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: