Flyover Kota Cirebon Batal Dibangun, Sekda Agus Mulyadi Singgung Biaya yang Besar
Situasi pintu perlintasan kereta api sebidang di Jl RA Kartini, Kota Cirebon, Jumat (24/2/2023). Foto:-Dedi Haryadi-Radarcirebon.com
Penelitian dilakukan oleh Hartono. Ia menggunakan metodologi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, data sekunder lewat penelitian berkas dan observasi lapangan.
Kesimpulannya, dalam rentang waktu pukul 06.00-17.00 WIB, terdapat 25 kali penutupan pintu perlintasan kereta api.
Panjang antrean kendaraan pada perlintasan sebidang di Jl RA Kartini arah barat, terjadi pada pukul 12.12 WIB.
BACA JUGA:Astaga! Oknum Pantarlih di Banyuasin Bacok Warga Gara-gara Kesal Tidak Mau Tanda Tangan
Jumlah antrean mencapai 135 kendaraan dengan panjang antrean mencapai 125 meter.
Untuk arah timur, puncak kepadatan terjadi pada pukul 12.37 WIB dengan antrean 327 kendaraan dengan panjang antrean 195 meter.
Dengan kemacetan yang ditimbulkan, salah satu rekomendasi penelitian ini ialah diperlukannya infrastruktur baru.
Sayangnya, infrastruktur baru berupa flyover di Kota Cirebon tampaknya masih akan jadi harapan. Proyek pembangunannya belum disetujui Kemenhub.
Sementara itu, Sekda Agus Mulyadi juga menyebutkan, ada rencana membuka jalur kereta api angkutan barang dari Pelabuhan Cirebon.
Namun demikian, Pemkot Cirebon belum menyetujui rencana tersebut.
"Terakhir memang ada kajian dari Pelabuhan Cirebon atau Pelindo, untuk pengangkutan batubara akan menggunakan moda kereta api,” katanya.
“Tapi rencana ini belum kami (Pemkot) setujui karena lintasannya itu kan harus melalui jalan kota dan perumahan warga," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: