7 Hari Hilang Tanpa Jejak, Warga Kuningan Hanyut di Sungai Cisanggarung
Usaha pencarian Eha Siti Sulaeha, warga Blok Pasirbungur Dusun Salasa, Desa Cipakem, Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan di anak Sungai Cisanggarung.-Ist-Radar Kuningan
"Operasi ESAR untuk mencari korban, sudah kami hentikan. Namun tidak menutup kemungkinan operasi kembali dilanjutkan jika ada permintaan keluarga dan pemdes," ujar Indra Bayu kepada radarkuningan.com, Kamis 16 Maret 2023.
BACA JUGA:Bukannya Perbanyak Ibadah, Kakek 63 Tahun di Indramayu Malah Jadi Bandar Togel, Begini Endingnya
Selama operasi pencarian, tim penyelamat tak berhasil menemukan tubuh Eha Siti Sulaeha, warga Blok Pasirbungur Dusun Salasa, Desa Cipakem, Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan.
Padahal tim gabungan sudah menyusuri sepanjang sungai dan juga bantarannya hingga puluhan kilometer.
Wanita berusia 27 tahun tersebut hilang terseret arus sungai Sisinduk, anak sungai Cisanggarung, Rabu sore 8 Maret 2023 lalu.
Eha terpeleset dan terbawa derasnya air sungai saat asyik merekam arus sungai yang membelah desanya.
BACA JUGA:Pelajar Indramayu Meninggal Dunia, Korban Tabrak Lari di Jalur Pantura Eretan
Sore itu korban melakukan aktivitas merekam sungai dari atas jembatan. Namun saat dipanggil kakaknya, Solihin, Eha mendadak terpeleset dan terjatuh ke sungai.
Sejak dinyatakan hilang terbawa arus sungai, upaya pencarian langsung dilakukan. Bukan hanya oleh warga setempat melainkan juga petugas dan tim relawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan.
Indra mengatakan, proses pencarian dilakukan tim petugas gabungan. Sejak awal, banyak tim yang terlibat mulai dari aparat desa, polisi, tentara, relawan hingga Basarnas Cirebon.
“Pencarian hari pertama kita belum menemukan hasil. Kita hentikan pencarian saat menjelang malam, sebab tidak memungkinkan untuk dilaksanakan saat kondisi gelap,” kata Indra.
BACA JUGA:AS Pasrah, Minuman Keras dari Warungnya di Leuwimunding Majalengka Disita Polisi
Lalu pada pencarian hari kedua, ada beberapa tim yang diterjunkan untuk penyisiran di sepanjang aliran sungai dan darat. Ada tim body rafting dan tim mobilisasi, masing-masing fokus lari arah yang diberikan saat mapping.
“Terdapat 13 orang dari petugas gabungan, melakukan penyisiran dari titik nol lokasi kejadian korban hanyut. Penyusunan dilakukan hingga menjelang petang, namun masih belum menemukan hasil,” papar dia.
Saat penyisiran hari kedua, lanjutnya, jarak yang ditempuh sejauh 2,6 kilometer. Personel gabungan yang terbagi menjadi tim air dan tim darat, melakukan pencarian dari titik awal Sungai Sisinduk hingga titik di pertemuan Sungai Srigading dengan Sungai Cisanggarung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: