4 WNA Asal Uzbekistan Ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror Polri, Diduga Lakukan Ini
Densus 88-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Empat (4) Warga Negara Asing (WNA) asal Uzbekistan diringkus oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri terkait dugaan keterlibatan dalam aktivitas terorisme, Jumat 24 Maret 2023.
Dugaan keterlibatan dalam aktivitas terorisme yang dilakukan WNA asal Uzbekistan tersebut melalui propaganda di sosial media (sosmed).
BACA JUGA:Penjelasan Ganjar Pranowo Soal Sikapnya yang Menolak Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, mengatakan 4 tersangka terorisme yang merupakan warga negara asing (WNA) asal Uzbekistan itu adalah BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26).
"Saya sampaikan, kegiatan propaganda di media sosial oleh warga negara asing (WNA), yaitu Uzbekistan.”
“Terkait dengan perkara hari Jumat tanggal 24 Maret 2023, telah diamankan 4 orang WNA dari negara Uzbekistan," kata dia kepada wartawan, Selasa 4 April 2023.
BACA JUGA:Target Cakupan Imunisasi Polio di Jabar 90 Persen, Hari pertama vaksinasi tembus 500 Ribu anak
Ramadhan menambahkan, 3 dari 4 WNA Uzbekistan ini diduga terlibat dalam aktivitas terorisme melalui propaganda di media sosial dan merupakan bagian dari organisasi teror Internasional.
"Dari empat tadi, tiga aktif dan merupakan bagian dari organisasi teroris dan satu adalah pendukung atau supporting atau penyedia dukungan keuangan serta pembuatan dokumen palsu," imbuh Ramadhan.
Jenderal bintang satu itu menerangkan, tersangka BA alias JF memiliki aktivitas menonjol dalam menyebarkan propaganda terorisme.
BACA JUGA:Limited Edition, Ini Spesifikasi Vespa Primavera Color Vibe
BA juga berupaya mencari orang lain yang memiliki pandangan yang sama terkait terorisme.
"Terdapat beberapa aktivitas menonjol dari WNA tersebut yang dilakukan terutama oleh saudara BA alias JF yang terpantau aktif menyebarkan propaganda di berbagai platform medsos, serta berupaya mencari orang-orang yang memiliki pemahaman yang sama dengannya di Indonesia dalam rangka melaksanakan aksi teror," ungkap Ramadhan. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase