Bima Effect, Mudik ke Lampung Menyaksikan Jalan Rusak
Jalan dari kawasan lapangan Golf Bandar Lampung menuju Kedaton VII Desa Sabah Balau, Lampung Selatan. Foto: -Istimewa-
Masih di Lampung Tengah. Jalan rusak lainnya adalah dari Pasar Bandar Jaya hingga jalan lintas timur di Bandar Mataram. Kerusakan jalan ini juga tak kalah dengan jalan provinsi Kota Gajah-Rumbia. Parah sekali.
Bila melintas di Jalan Lintas Sumatera di Bandar Jaya lalu belok ke Jalan Merapi, sudah dihadang kerusakan jalan. Bahkan kalau tergenang, pengendara sulit memilih jalan. Padahal tempat itu, Bandar Jaya, boleh dibilang pasar terbesar di Lampung Tengah.
Memang bukan ibukota kabupaten, tapi Bandarjaya adalah tempat teramai di kabupaten tersebut. Di tempat yang menjadi jantungnya kabupaten pun sudah dijumpai jalan yang rusak menahun.
Memang di jalur itu, terutama di Desa Karang Endah dan Nambah Dadi di Kecamatan Terbanggi Besar tahun lalu sudah ada perbaikan. Karena di dua desa itu dulu kerusakannya sangat parah. Tapi di separuh Desa Nambah Dadi memang masih belum tersentuh perbaikan, hingga sekarang.
Kerusakan parah juga terjadi dari dekat Kantor Kecamatan Seputih Mataram hingga ke Kantor Kecamatan Bandar Mataram. Kerusakan di dua Kecamatan tersebut mohon ampun, ada yang nyaris tak bisa dilalui. Pengendara banyak memilih jalan-jalan tanah di perkampungan yang sempit.
Kondisi itu sudah berlangsung jauh sebelum covid. Padahal jalur itu urat nadi Lampung Tengah. Jalur tersebut yang menghubungkan antara Jalan Lintas Timur dan Litas Tengah Sumatera. Termasuk sekarang menghubungkan dengan Tol Bakter, Bakauheni Terbanggi Besar.
Walau sudah ada perbaikan, dari Bandar Jaya Kecamatan Seputih Mataram yang jaraknya hanya 17 KM, harus ditempuh nyaris satu jam. Apalagi ketika belum ada perbaikan di Karang Endah dan Nambah Dadi, bisa nyaris dua jam. Lebih lama waktu tempuhnya dibandingkan dengan dari pintu tol Gunung Sugih menuju Bakauheni yang jaraknya 133 KM.
Jalan rusak lainnya yang parah dan sedang viral adalah di Kabupaten Tulangbawang. Terutama jalan yang menuju Rawajitu. Jalan rusak di jalur itu sudah ampun-ampunan. Sudah seperti kolam. Masyarakat di sana sudah sangat terganggu dengan jalan yang rusak itu.
Sudah sangat lama masyarakat mengeluhkan kerusakan di jalur itu. Tapi sama saja, belum ada respon serius dari Pemda Lampung. Padahal di media sosial, berhamburan konten yang menggambarkan kerusakan di jalan tersebut.
Memang soal jalan rusak di Lampung tidak hanya didominasi oleh Lampung Tengah dan Tulang Bawang. Hampir semua kabupaten di provinsi di serambinya Sumatera ini, mengeluhkan hal yang sama; jalan yang rusak sangat parah. Baru mulai ada perhatian serius setelah Tiktokers Bima ini mengunggah jalan rusak di provinsi berjuluk Sai Bumi Rua Jurai ini.
Mudik Lebaran ini, terasa “istimewa”. Banyak pendatang yang menyaksikan dan membuktikan sendiri pemandangan kerusakan jalan-jalan di mana-mana. Bahkan tak sedikit orang yang jauh yang tidak mudik ke Lampung minta oleh-oleh istimewa itu. Bukan kain tapis, bukan pula seruit tempoyak. Mereka hanya minta oleh-oleh istimewa berupa foto jalan rusak. Duh, sangat menyakitkan. (Yanto S Utomo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: