Mendukung Pertumbuhan UMKM Diperlukan Peran Stakeholder

Mendukung Pertumbuhan UMKM Diperlukan Peran Stakeholder

Harbolkum Ngepodcast Pagi bertajuk Penguatan Legalitas Sertifikas Halal, Kamis 4 Mei 2023.-APRIDISTA SITI RAMDHANI -RADARCIREBON.COM

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kini menjadi sumber ekonomi baru yang mampu mendukung percepatan ekonimi secara nasional.

Untuk itu, berbagai stakeholder terus bersinergi dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Cirebon. Hal tersebut diutarakan dalam Harbolkum Ngepodcast Pagi bertajuk Penguatan Legalitas Sertifikas Halal, Kamis 4 Mei 2023.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, Hestu Wibowo menuturkan memiliki tugas untuk memelihara kestabilan nilai rupiah.

BACA JUGA:TERKUAK! Inilah Alasan Presiden Jokowi Tak Undang Surya Paloh dalam Silaturahmi dengan Pimpinan Parpol

BI juga memikiki beragam program pengembangan UMKM karena menyadaru jeberadaan UMKM mampu menjadi pendorong dalam mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi secara nasional.

"UMKM jadi sektor pertumbuhan ekonomi baru keberadaannya sangat penting," jelasnya.

Dalam pengembangan UMKM ini BI memiiki tiga piar yakni melakukan penguatan korporatisasi UMKM, meningkatkan kapasitas UMKM, dan meningkatkan akses pembiayaan untuk meningkatkan daya saing. BI memiliki target UMKM mitra dari lembaga instansi lain memiliki peningkatan.

BACA JUGA:Tega Banget Sih! Seorang Wanita Membuang Janinnya Ditengah Pemukiman Desa Astana Gunungjati

"UMKM harus selalu naik kelas untuk itu kami adakan juga peletihan secara kelompok," terangnya.

Saat ini BI juga mendorong program Halal Value Chain yang merupakan strategi Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.

Beberapa cara diantaranya dengan meningkatkan sosialisasi dan edukasi mengenai produksi barang halal dan percepatan sertifikasi halal, serta peningkatan ekspor produk halal.

BACA JUGA:Beredar Draf Jadwal Tahapan Pilwu Serentak 2023, DPMD Kabupaten Cirebon: HOAX

"Kami akan bekerjasama dengan Tax Center UGJ dalam memberikan kemudahan UMKM membuat sertifikasu halal untuk para UMKM," tukasnya.

Di samping itu, OJK juga turut berperan penting dalam mendorong geliat UMKM di Kota Cirebon. Kepala OJK Cirebon, M Fredly Nasution menuturan OJK berperan penting untuk memberikan kemudahan UMKM mengakses lembaga keuangan.

Hal ini juga turut didukung oleh Tim Akses Percepatan Keuangan Daerah yang ada di Ciayumajakuning. OJK pun terus mendorong perbankan agar memiliki program khusus untuk UMKM agar UMKM terhindar dari jeratan rentenir.

BACA JUGA:Menang Telak 5-0 Lawan Myanmar, Timnas U-22 Indonesia Pimpin Grup A SEA Games 2023

"Saat ini ada program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir yang dikeluarkan Bank dimana diperuntukkan untuk UMKM agar mereka tidak terjerat oleh rentenir, karena di beberapa daerah masih ada masyarakat yang terjerat rentenir," paparnya.

OJK juga saat ini telah memperpanjang relaksasi kredit untuk para UMKM yang terdampak pandemi hingga Maret 2024.

Sehingga diharapkan para UMKM bisa kembali pulih terlebih dahulu dari pandmei dan terus maju.

BACA JUGA:BIADAB! Ada Isu Syarat Staycation dengan Bos Bagi Karyawan Wanita yang Ingin Perpanjangan Kontrak

"Saat ini pembiayaan perbankan yang disalurkan untuk UMKM juga meningkatan menjadi 30 persen dari total pembiyaan dari sebelumnya hanya 20 persen, kami terus mendorong hal tersebut," tukasnya.

Sementara itu, geliat UMKM di Kota Cirebon pun tak lepas dari peran DKUKMPP Kota Cirebon. Kepala DKUKMPP Kota Cirebon, Iing Daimann menuturkan saat ini pihaknya bukan saja mendorong kualitas produk dari para UMKM binaannya, namun juga kualitas dari SDM.

Salah satu upaya dalam meningkatkan SDM dari UMKM tersebut, DKUKMPP turut menggelar berbagai pelatihan termasuk mendatangkan dosen dari India salah satu yang baru saja digelar bebrapa waktu lalu.

BACA JUGA:Kios, Warung dan UMKM Bisa Dapat Sertifikat Halal Lewat Program Sehati Kemenag

"Mereka turut dilatih agar lebih maju, dengan beragam pelatihan ini," jelasnya.

Bagi para UMKM baru, DKUKMPP juga siap memberikan pendampingan bagi para UMKM yang kesulitan membuat persyaratan administratif seperti NIB, PIRT, sertifikasi halal, dan sebagainya.

Nantinya jika sudah memiliki data administratif ini, UMKM tersebut bisa memjang dan menjual produknya di Mall UMKM.

"Mall UMKM ini dibuat sebagai media untuk mempromosikan produk UMKM di Kota CIrebon dan sekitarnya sekaligus sebagai evaluasi produk UMKM yang best seller. Untuk itu produk UMKM yang bisa masuk Mall UMKM akan dikurator terlebih dahulu," pungkasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase