PARPOL KEKERABATAN, Berideologi atau Beroligarki?

PARPOL KEKERABATAN, Berideologi atau Beroligarki?

Partai politik dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Ilustrasi foto: -ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-

RADARCIREBON.COM -- Belakangan para pimpinan partai politik (parpol) di negeri kita ini sibuk menggelar sejumlah pertemuan. Pertemuan-pertemuan itu katanya untuk menjajaki koalisi antar atau multi partai.

Banyak orang menyebut, pertemuan yang ujungnya berkoalisi itu sebagai Parpol Kekerabatan. Atau bisa juga Parpol Pesaudaraan.

Walaupun semua tahu, kekerabatan parpol itu hanya sesaat. Tidak ada yang selamanya.

Hal itu seperti “ayat lama” yang biasa diungkapkan oleh para politikus. “Tidak ada perkawanan yang abadi. Yang abadi hanyalah kepentingan”.

Maka, dalam politik praktis sudah biasa hari ini kawan, besok lawan. Tentu jika kepentingannya sudah berbeda.

Memang sepertinya koalisi parpol hanya ngetren di negeri ini. Agak aneh memang dalam sistem pemerintahannya presidensial, bukan parlemen, ada koalisi.

Nah tak salah jika ada yang menganggap mungkin pula hanya di negeri ini kalau partai politik tidak berideologi. Karena berkoalisi maka lebih tepat parpol itu beroligarki.

Bagaimana tidak oligarki? Pasalnya, kekuasaan politik yang dibesarkan oleh kepercayaan rakyat, senyatanya dipegang oleh kelompok elit kecil saja. 

Didirikan, dirawat dan diduduki posisi pentingnya secara turun menurun menurut alasan kekeluargaan terdekat, atau  lingkar kekerabatan.

Analisis Tomsa (2012) menduga model kekerabatan dalam partai politik semacam di Indonesia sengaja dipelihara. Mengapa? Hanya untuk menjaga kelanggengan kharisma sang pendiri. 

Ia ingin dinyatakan sebagai orang berjasa dan kuat yang harus terjaga dari kesalahan dan kekeliruan. 

Implikasinya, menurut Tomsa, kesejatian parpol sebagai institusi publik yang terbuka pada gilirannya dijaga ideologi terbuka dan direkayasa menjadi partai monoloyalitas. Kulturnya pun "one man show" lebih menonjol. Tak peduli negara itu bernama negara demokrasi. (*)

BACA JUGA:BOSAN KAYA, Gejala Apa Ini, Gaya Hidup Baru?

BACA JUGA:Bertahap, Layanan Kantor Cabang dan ATM BSI Kembali Pulih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: