Pengalaman Mistis di Tanjakan Sidomba Kuningan, Dua Mahluk Putih di Tengah Gerimis

Pengalaman Mistis di Tanjakan Sidomba Kuningan, Dua Mahluk Putih di Tengah Gerimis

Ilustrasi. Pengalaman mistis di tanjakan Sidomba Kuningan.-Ist-Radar Cirebon

BACA JUGA:Kisah Mistis Pelal Panjang Jimat Cirebon, Rombongan Tamu Aneh dari Kali Cipadu

Selepas Sidomba, kondisi jalanan mulai menurun. Diterangi lampu motor yang tidak terlalu terang, dalam diam, mereka melajukan motornya. Tak ada obrolan karena gerimis tak kunjung surut.

Situasi di ruas jalan itu sangat sepi, kendati belum memasuki waktu Isya. Maklum saja masih gerimis dan malam Jumat. Tak ada kendaraan yang melintas. Hanya suara knalpot kedua motor yang dinaikinya saja yang terdengar.

Saat memasuki turunan yang cukup tajam, tepatnya tak jauh dari bangunan tempat menyimpan keranda, mata Sopian, Utun dan kedua saudaranya mulai melihat hal aneh. 

Semakin dekat, makin jelas. Ditambah lampu jalan menyorot ke depan dan menerangi sebuah benda yang membuat jantung berdegup kencang. Keringat dingin mulai bercucuran. Namun mereka tetap melajukan motornya dengan kecepatan sedang. 

BACA JUGA:Merinding, Kisah Mistis Kota Saranjana Tempat Konser Ari Lasso, Kotak hingga Ada Band

Ketika semakin dekat ke bangunan, mata mereka semakin awas melihat sesuatu yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. 

Sebuah bayangan putih dalam posisi berdiri nampak di jalan masuk pemakaman umum yang ada di samping bangunan keranda. Tak lama kemudian sebuah bayangan putih juga muncul dari arah pemakaman.

Kedua bayangan putih itu cukup lama menampakan diri di gerbang masuk jalan menuju pemakaman. 

Bayangan putih yang muncul belakangan nampak meloncat-loncat menuju ke pinggir jalan. Sekitar dua menit, mereka menyaksikan peristiwa aneh seumur hidupnya.

BACA JUGA:Kisah Mistis Muludan Cirebon, Pedagang Ngalap Berkah Penglarisan

Mulut mereka terkunci. Keringat mulai bercucuran. Mereka tak mampu bersuara. Ada perasaan takut dan waswas melihat hal aneh yang terjadi di depan matanya.

Tapi untuk berhenti, baik Sopian maupun kakak iparnya tidak punya keberanian. Takutnya tidak kepalang tanggung. Mereka hanya bisa melapalkan doa-doa. 

Mereka tidak berani menatap langsung ke arah dua bayangan putih yang muncul tiba-tiba tersebut. 

Hanya dengan sudut mata saja untuk melihatnya. Sedangkan kedua tangan tetap memegang stang motor dan tak berhenti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: