Ikut Lomba P2WKSS, Pemkab Cirebon Bakal Intervensi untuk Mengubah Desa Jatirenggang
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Hj Eni Suhaeni. -Istimewa-
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Desa Jatirenggang Kecamatan Pabuaran, akan mewakili Kabupaten Cirebon dalam perlombaan Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) tingkat Provinsi Jawa Barat.
BACA JUGA:Hasil Evaluasi Mudik 2023 di Jawa Barat: Angka Kecelakaan Menurun 45,58 Persen
Dalam perlombaan ini, desa yang sudah ditetapkan, akan dilakukan intervensi oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, untuk mengubah desa, terutama terkait peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.
"Desa Jatirenggang ini, nantinya akan diajukan ke tingkat provinsi," ujar Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg, Rabu 10 Mei 2023.
BACA JUGA:Babinsa Kalijaga Kawal Penyaluran bantuan PKH tahap 2
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Hj Eni Suhaeni menambahkan, bahwa dalam kegiatan P2WKSS ini pihaknya melibatkan sebanyak 100 Kepala Keluarga binaan di Desa Jatirenggang.
BACA JUGA:Pemerintah Daerah Harus Turun Tangan Atasi Konflik Keraton di Cirebon
Pihaknya saat ini masih melakukan tahap verifikasi awal, untuk memastikan intervensi apa yang perlu dilalukan oleh sejumlah OPD di Kabupaten Cirebon.
Intervensi ini, nanti bisa dalam sejumlah program, yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup.
BACA JUGA:Luar Biasa! IKM Kabupaten Cirebon Terima Penghargaan Upakarti dari Menperin
"Kita memang memilih desa yang memerlukan banyak intervensi dari pemerintah daerah," ujar Eni.
Ia menuturkan , hal-hal yang masih perlu dilakukan pembenahan dan peningkatan di Desa Jatirenggang, nantinya akan dilakukan intervensi secara bersama, baik itu oleh pemda, swasta maupun kalangan akademisi.
BACA JUGA:Anggota Geng Motor Bacok Anggota Polisi Saat Berpatroli, Begini Nasibnya
Seperti contohnya, terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sarana pendidikan, infrastruktur dan lainnya. Nantinya, masing-masing OPD akan melakukan intervensi sesuai dengan Tupoksinya.
"Misalkan nanti ada sosialisasi PHBS, pelatihan membuat kue dan usaha kecil untuk peningkatan ekonomi serta lainnya," kata Eni.
BACA JUGA:Dorong Bisnis KPR, Bank Mandiri Kolaborasi dengan Agung Podomoro Land Gelar Event Ini
Intervensi ini kata Eni, akan dilakukan hingga bulan November nanti. Jika waktu intervensi selesai, maka akan dilakukan evaluasi akhir oleh dari Provinsi Jawa Barat.
Salah satu yang paling dinilai dalam program ini, adalah sejauh mana perubahan yang sudah terjadi.
BACA JUGA:Kisah Mistis dari Kuningan Ini Ternyata Punya Versi Lain
Untuk saat ini ujar Eni, bisa dikatakan masih 0 persen, nanti progressnya akan terlihat, jika intervensi-intervensi tersebut sudah dilakukan secara bersama-sama.
"Mudah-mudahan nanti pas penilaian dari Jawa Barat, dapat nilai yang tertinggi," kata Eni. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase