Sundari Soekotjo Langsung Terpesona Syekh Panji Gumilang Sejak Pertemuan Pertama, Ada Apa? Oh Ternyata

Sundari Soekotjo Langsung Terpesona Syekh Panji Gumilang Sejak Pertemuan Pertama, Ada Apa? Oh Ternyata

Sundari Soekotjo mengaku terkesan dengan pendiri Mahad Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang sejak pertama kali bertemu. -Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

BACA JUGA:Tips Bagi Calon Jamaah Haji Agar Koper Tidak Tertukar

Wajar kalau kedekatan keduanya itu terus terjalin karena memiliki visi yang sama dalam pengembangan seni dan budaya asli Indonesia.

Keduanya memang sama-sama ingin memajukan seni musik asli Indonesia, keroncong. Seperti diketahui keduanya terlibat “duet maut” dalam pembuatan 3 lagu keroncong.

Ketiga lagu tersebut adalah Keroncong Pesantren Damai, Langgam Pelabuhan Samudera Biru dan Keroncong Samudera Biru. 

Dalam tiga “proyek keroncong” itu, Panji Gumilang menjadi pencipta lagu. Kemudian Sundari Soekotjo sebagai penyanyinya.

BACA JUGA:Tak Bisa Datang Ke TPS, Polisi di Majalengka Dampingi Petugas Jemput Bola Bagi Lansia dan Warga Sakit

Sundari Seokotjo berkunjung ke galangan kapal itu, bersama keluarganya. Dari kunjungan tersebut, Sundari Soekotjo melihat dan menyaksikan langsung progres pembangunan Pelabuhan Samudra Biru. 

Juga progres pembuatan kapal tangkap ikan KM LKM K-01 (Surowiti), KM K-02 (Pulosari) dan KM LKM K-03. 

Penyanyi keroncong papan atas Indonesia itu, sangat terkesan dengan pembangunan Pelabuhan Samudera Biru.

Dia juga merasa senang dan bahagia didaulat  untuk membawakan ketiga lagu ciptaan Panji Gumilang. Lagu-lagu tersebut sarat dengan makna.

BACA JUGA:Gabungan Satgas Pengamanan Pilkades di Majalengka Gelar Apel

“Semoga apa yang diharapkan dan dicita-citakan oleh Syeh Al-Zaytun dalam lagu tersebut bisa terwujud,” harapnya, ketika itu.

Galangan kapal itu memang didirikan oleh Lembaga Kesejahteraan Masjid (LKM) Masjid Rahmatan Lil 'Alamiin Al-Zaytun (MRLA). Di galangan itu, sekarang sudah tampak dua kapal besar yang sudah siap melaut.

Pembangunan galangan kapal ini adalah perwujudan dan proses dari program Blue Economy Al-Zaytun. Program itu step by step, terus berjalan. 

Yang pertama adalah pembuatan Kapal Kayu LKM K-01. Kapal yang panjangnya 33 meter ini sekarang tampak sudah selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: