TERUNGKAP! Ini Program Rahasia Mahad Al Zaytun, Pantas Saja Bisa Begini, Apa Itu? Oh Ternyata...

BACA JUGA:Berani-beraninya Denny Indrayana Bocorkan Putusan MK Soal Pemilu, Mahfud MD Langsung Tegas

Memang, jelas dia, Indonesia mengembangkan sektor industri. Namun, sektor pertanian tidak dapat dikesampingkan. 

Jumlah penduduk yang semakin membludak, kata dia, membutuhkan usaha peningkatan produksi hasil pangan yang signifikan pula. 

Menurutnya, ketergantungan masyarakat kepada sektor pertanian tidak dapat dihindari. Sedikit saja guncangan di sektor pertanian, masyarakat bisa sangat terpengaruhi.

Menurut hematnya, upaya peningkatan hasil pertanian secara ekstensifikasi relatif lebih banyak hambatan, terlebih lahan pertanian yang kian sempit. Satu-satunya cara adalah melalui intensifikasi.

BACA JUGA:Misi Sutardi Setelah Terpilih Jadi Ketua Umum KONI Kabupaten Cirebon, Mengincar CSR Perusahaan

“Pemupukan adalah cara termudah dari sekian cara yang bisa digunakan dalam intensifikasi pertanian. Cara ini bahkan sudah digunakan sejak lama dan hingga kini jenisnya terus dikembangkan,” ungkap dia.

Dia menyebutkan, tren kebutuhan pupuk yang kian meningkat perlu dibarengi dengan produksi pupuk yang memadai sesuai dengan kebutuhan di Indonesia. 

Adang menjelaskan, pupuk itu dapat dibagi menjadi dua, yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. 

“Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara. Biasanya berupa unsur hara makro primer. Misalnya urea CO(NH2)2 yang hanya mengandung unsur hara nitrogen, TSP hanya mengandung unsur hara fosfor (P), dan KCl yang hanya mengandung unsur kalium (K),” tulisnya.

BACA JUGA:Pengakuan Lucky Hakim setelah Ikut Ucapkan Salam Yahudi Bareng Panji Gumilang: Jelas Berbeda!

Sementara, jelas Adang, pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara. 

Pemakaian pupuk majemuk saat ini sudah sangat luas. Berbagai merek, kualitas, dan komposisi kimia telah tersedia di pasaran. 

Hampir semua pupuk majemuk bersifat asam, kecuali yang telah mendapatkan perlakuan khusus, seperti penambahan Ca dan Mg.

Pilot Plan Pemanfaatan Mineral, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (Tekmira), sejak 1996, sudah mulai mengaplikasikan hasil penelitian pupuk majemuk ke dalam skala pilot plan.

Sumber: