TERUNGKAP! Ini Program Rahasia Mahad Al Zaytun, Pantas Saja Bisa Begini, Apa Itu? Oh Ternyata...

TERUNGKAP! Ini Program Rahasia Mahad Al Zaytun, Pantas Saja Bisa Begini, Apa Itu? Oh Ternyata...

Teknologi dan hubungan Israel dengan Mahad Al Zaytun Indramayu. -Jabar Channel/Ist-radarcirebon.com

BACA JUGA:Panji Gumilang Sebut Haleluya Sama Dengan Tahlilan, Ahlinya Ahli: Toleransi yang Salah

Dengan harapan akan dihasilkan pupuk alternatif untuk menanggulangi kelangkaan pupuk di masa yang akan datang.

Adang mengakui, pupuk majemuk belum begitu dikenal oleh masyarakat luas sebagai pupuk alternatif. Bahan dasar pupuk itu dapat diperoleh dari batuan fosfat, dolomit, dan belerang. 

Sementara unsur hara nitrogen (N) diambil dari urea dan kalium (K) diambil dari KCl. Fosfat alam merupakan salah satu mineral yang mengandung unsur hara penting bagi pertumbuhan tanaman.

Lebih dari 90 persen produk fosfat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk. Baik sebagai pupuk buatan maupun pupuk alam.

BACA JUGA:MA Disebut Akan Kabulkan PK KSP Moeldoko, Pesan SBY ke Kader Demokrat Jika Keadilan tak Datang

Demikian juga unsur hara dari batuan dolomit yang merupakan senyawa rangkap antara karbonat dari kalsium dan magnesium. Kedua mineral ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk majemuk.

Batuan fosfat dan dolomit tersebut apabila direaksikan dengan asam sulfat (H2SO4) akan menghasilkan pupuk anorganik (pupuk majemuk) yang mengandung beberapa unsur hara. 

Pupuk yang relatif murah adalah pupuk dengan bahan baku utamanya antara lain fosfat dan dolomit dalam negeri. Kondisi ini sangat menguntungkan.

Karena penggunaan bahan baku mineral dalam negeri, otomatis dapat mengembangkan industri dalam negeri pula.

BACA JUGA:Tanggapan SBY Soal Perubahan Sistem Pemilu 2024 Jadi Proporsional Tertutup: KPU dan Parpol Akan Alami Krisis

Keunggulan dari pupuk majemuk berbasis mineral ini antara lain bahan baku mineral fosfat, dolomit, dan belerang mudah didapat. Proses pembuatannya juga relatif mudah. 

Secara garis besar prosesnya melalui tahapan sebagai berikut; batuan fosfat dan dolomit terlebih dahulu dipreparasi dengan Jaw Crusher, kemudian digerus dengan ball mill selama 15 menit. 

Pengayakan dilakukan dengan ayakan dengan ukuran tertentu. Kemudian dicampurkan lalu disaring. Setelah proses penyaringan, kemudian dikeringkan. Lalu ditambahkan NH4 dan KCl. 

Nah, ternyata hasil uji pemanfaatan yang dilakukan Balitsa didapat bahwa tanaman yang produksinya lebih baik jika diberi pupuk majemuk dibandingkan dengan pupuk oplosan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: